Detail Karya Ilmiah

  • PERSIDANGAN KELILING DI LUAR PENGADILAN AGAMA BANGKALAN
    Penulis : KUMAIROH
    Dosen Pembimbing I : Dr. Moh. Amir Hamzah, S.H.,M.H
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Skripsi ini berjudul persidangan keliling di luar Pengadilan Agama Bangkalan. Penelitian ini dilatar belakangi adanya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah dalam Rangka Penerbitan Akta Perkawinan, Buku Nikah, dan Akta Kelahiran, dalam PERMA ini mengatur tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling sedangkan Pengadilan Agama Bangkalan tidak melakukan Pelayanan Terpadu hanya melakukan sidang keliling yang hanya di atur dalam Pasal 1 ayat (5) saja. Penelitian ini bertujuan menjelaskan dan memahami pelaksanaan sidang keliling yang dilakukan diluar Pengadilan Agama Bangkalan dan untuk mengetahui apakah sidang keliling yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Bangkalan mampu dalam menyelesaikan perkara perdata dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan data penelitian data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa informan, studi pustaka dan dokumentasi hukum. Data yang diperoleh akan dianalisis secara analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sidang keliling yang dilakukan diluar Pengadilan Agama Bangkalan merupakan bentuk sidang keliling insidentiil karena sidang keliling ini adanya atas usulan para pihak yang ingin mengajukan perkara melalui sidang keliling. Sidang keliling kurang mampu menyelesaikan perkara dengan sederhana, cepat dan biaya ringan karena Pengadilan Agama Bangkalan menerapkan sistem kuota apapila para pihak ingin mengajukan perkara secara cuma-cuma sedangkan perkaranya banyak.

    Abstraction

    This thesis is titled mobile court outside the Bangkalan Religious Court. This research is motivated by the existence of Supreme Court Regulation No. 1 of 2015 concerning Integrated Services of Circuit Courts in District Courts and Religious Courts / Mahkamah Syar'iyah in the Context of Issuance of Marriage Deeds, Marriage Books, and Birth Certificates while the Bangkalan Religion Court does not carry out Integrated Services only conducts a mobile court which is only regulated in Article 1 paragraph (5) only. This study aims to explain and understand the conduct of the circuit court conducted outside the Bangkalan Religious Court and to find out whether the circuit court conducted by the Bangkalan Religious Court was able to resolve civil cases with a simple, quick and low cost. This study uses a type of empirical juridical research with a qualitative approach. This study uses primary data and secondary data research data. Data collection techniques were obtained from interviews with several informants, literature studies and legal documentation. The data obtained will be analyzed by descriptive analysis. The results of this study indicate that the conduct of the circuit court conducted outside the Bangkalan Religious Court was a form of incidental circuit court because the circuit court was at the suggestion of the parties who wanted to file a case through a circuit court. The circuit court was unable to solve cases simply, quickly and at a modest cost because the Bangkalan Religious Court applied a quota system if the parties wanted to file cases for free while the cases were numerous.

Detail Jurnal