Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah melindungi hak cipta atas buku yang diatur dalam Pasal 40 Ayat (1) huruf (a) Undang – Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Meskipun sejatinya karya cipta buku telah dilindungi oleh hukum, namun pada kenyataannya masih banyak terjadi kasus pelanggaran hak cipta terhadap karya cipta buku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbuatan Penerbit Pustaka Ilalang yang menggandakan dan memperjualbelikan buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura tanpa izin dari Penulis merupakan pelanggaran terhadap hak cipta dan juga untuk mengetahui sipakah yang berhak mendapatkan royalti atas penjulan buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif dan menggunakan pendekatan perundang – undangan, yaitu Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Adapun analisis bahan hukum yang digunakan adalah analisis secara dekriptif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa perbuatan Penerbit Pustaka Ilalang yang melakukan penggandaan melebihi jumlah sesuai yang telah ditentukan dan memperjualbelikan buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura tanpa izin dari salah satu Penulis yang secara jelas untuk memperoleh keuntungan telah memenuhi unsur – unsur pelanggaran hak cipta sebagaimana disebutkan dalam Pasal 113 Ayat (3) Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak cipta. Selain itu, Penerbit Pustaka Ilalang juga telah melakukan wanprestasi karena tidak melakukan pemberian International Serial Book Number (ISBN) pada buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura sesuai dengan yang telah disepakati. Untuk dapat memanfaatkan buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura, Penerbit Pustaka Ilalang harus meminta izin terlebih dahulu kepada para Penulis buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura. Pihak yang berhak mendapatkan royalti dari penjualan buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura yaitu para Penulis buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura, karena para Penulis buku antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura merupakan pencipta karya buku Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura tersebut. Sebagaimana yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pencipta berhak mendapatkan hak ekonomi atas ciptaannya yang dimanfaatkan oleh pihak lain berupa pembayaran royalti sebagai imbalan atau kompensasi. Kata Kunci : buku ; hak cipta ; royalti

Law Number 28 of 2014 concerning copyright has protectedthe copyright of the book stipulated in article 40 paragraph (1) letter (a). Although in fact the book’s copyright has been protected, in fact there are still many cases of copyright infringement against the book. The aim of this study is to determine wheter the actions of Pustaka Ilalang Publishers who duplicate and trade Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura book wihtout permission from one of the authors is a violation of copyright and also to find out who has the rightto get royalties on the sale of Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura book. The research and use a statutory approach, namely Law of Number 28 of 2014 concering copyright. The analysis of legal material used is descriptive analysis. The result of the study and discussion is the act of Pustaka Ilalang Publisher that do doubling exceeds the prescribed amount and trade Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura book without the permission of one of the Authors clearly to obtain the benefits fulfillimg the elements of copyright infringement as mentioned in article 113 Paragraph (3) of law Number 28 of 2014 concerning copyrigh. Moreover, Pustaka Ilalang Publisher doing wanprestasi, because they did not give the ISBN number as agreed. To be able to take advantage of the Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura book, Pustaka Ilalang as publisher must ask for permission from the authors of Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura books. Those who are entitled to get royalties from the sale of Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura books are the authors of the book, because the authors is the creators of Antologi Sastra Lisan Jawa dan Madura books.as stipulated in Law Number 28 of 2014, the creator has the right to obtain economic rights to his creation which is utilized by other parts in the form of royalty payments as compensation. Keywords : book ; copyrights ; royalties

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal