Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANDINGAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH SPIN-OFF (STUDI KASUS BNI SYARIAH)
    Penulis : KhoirunNisa
    Dosen Pembimbing I : Firman Setiawan, S.HI., M.EI.,
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Analisis Kesehatan Perbankan Syariah dengan Perbandingan Likuiditas Sebelum dan Sesudah Spin-Off (Studi Kasus BNI Syariah) Perkembangan perbankan di Indonesia sangat ketat, maka dibutuhkan strategi yang tepat supaya perbankan syariah bisa memperoleh keuntungan yang maksimal dan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek pada masyarakat saat dibutuhkan. Salah satu strategi yang dilakukan ialah dengan cara memisahkan diri dari bank induknya dan menjadi Bank UmumSyariah. Sesuai dengan UU 21/2008 Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah yang nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% dari total nilai aset bank induknya atau 15 tahun sejak berlakunya UU 21/2008 maka Bank Umum Konvensional wajib melaksanakan pemisahan Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif komparatif yaitu membandingkan likuiditas BNI Syariah sebelum dan sesudah spin-off. Data yang diperoleh dari data sekunder mengenai laporan keuangan BNI Syariah. Dengan membandingkan rasio likuiditas sebelum dan sesudah spin-off yaitu Cash Ratio, Investing Policy Ratio, Loan to Asset Ratio, dan Financing to Deposit Ratio. Hasil dari penelitian ini adalah BNI Syariah bisa mengendalikan likuiditasnya sesudah spin-off likuiditas BNI Syariah lebih baik setelah spin-off itu dibuktikan dari rasio setelah spin-off sesuai dengan standart ketentuan Bank Indonesia. Sedangkan keadaan likuiditas sebelum spin-off berada pada kondisi yang kurang likuid. Kata kunci: Spin-Off, Likuiditas, BNI Syariah

    Abstraction

    ABSTRACT ANALYSIS HEALTH OF SHARIA BANKING WITH COMPARATIVE LIQUIDITY BEFORE AND AFTER SPIN-OFF (Case Study BNI Syariah) The development of banking in Indonesia is very tight, so it takes the right strategy so that sharia banking can get maximum profit and can fulfill short term obligation to society when needed. One strategy that is done is to separate from its parent bank and become a Sharia Public Bank. In accordance with Law No. 21/2008 of a Conventional Commercial Bank having a Sharia Business Unit whose asset value has reached at least 50% of the total asset value of its parent bank or 15 years since the coming into effect of Law 21/2008, the Conventional Commercial Bank is required to perform the separation of Sharia Business Unit into Sharia Public Bank. The research method used in this study is a qualitative comparative research that is comparing the liquidity of BNI Syariah before and after the spin-off. Data obtained from secondary data concerning BNI Syariah financial report. By comparing liquidity ratios before and after spin-offs are Cash Ratio, Investing Policy Ratio, Loan to Asset Ratio, and Financing to Deposit Ratio. The result of this research is BNI Syariah can control its liquidity after the spin-off. BNI Syariah liquidity is better after the spin-off is proven from the ratio after spin-off in accordance with the standard of Bank Indonesia regulation. While the state of liquidity before the spinoff is in a condition that is less liquid. Keywords: spin-off, liquidity, BNI Syariah

Detail Jurnal