Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA JASA PENUKARAN UANG RUSAK (Studi Kasus Usaha Jasa Penukaran Uang Rusak di Pasar Bangilan Kec. Bangilan Kab. Tuban)
    Penulis : IKHTIARANI SUKARNO
    Dosen Pembimbing I : FIRMAN SETIAWAN, S.HI., M.EI
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Pada era modern saat ini, keberadaan uang kertas menjadi penting karena dianggap sebagai alat tukar paling efektif yang beredar di masyarakat. Sebagai alat transaksi utama dalam proses muamalah uang kertas lebih banyak dipilih karena mudah dibawa dan lebih ringan, tetapi dari sisi buruknya uang kertas tidak tahan lama dan mudah rusak. Sedangkan uang kertas harus layak edar jika ingin digunakan untuk transaksi. saat ini, banyak sekali jasa penukaran uang mulai dari penukaran uang baru, uang receh, bahkan uang rusak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara kepada pemilik jasa penukaran uang rusak dan masyarakat yang pernah menukarkan pada jasa penukaran tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ekonomi Islam praktek tukar menukar pada jasa penukaran uang rusak tersebut termasuk pada kategori tukar menukar, karena pengguna jasa masih menganggap bahwa uang rusak tersebut tetap sebagai uang bukan barang dan masih mempunyai nilai, jika uang rusak tersebut ditukarkan dengan uang yang yang baru maka dapat digunakan lagi untuk transaksi. Pertukaran uang tersebut tidak diperbolehkan atau diharamkan karena melihat dari illat ribanya, karena uang kertas pada saat ini termasuk alat pembayaran yang dominan. Kata Kunci: Tukar menukar, Riba, ‘Illah Riba.

    Abstraction

    ABSTRACT In today's modern era, the existence of paper money becomes important because regarded as the most effective means of exchange circulating in society. As the main transaction tool in the muamalah process more paper money is chosen because it is easy to carry and lighter, but from the bad side of paper money is not durable and easily damaged. While the paper money should be worthy circulation if you want to be used for transactions. Currently, a lot of money changer services ranging from new money changers, coins, even money damaged. This type of research is qualitative research with descriptive approach. Sources of data in this study are primary data and secondary data. Sources of data in this study are interviews to owners of damaged moneychangers and people who have exchanged for such exchange services. Data collection techniques in this study are interviews and documentation. Based on the results of research indicates that in Islamic economy the practice of exchanging on such damaged exchange services is included in the category of exchange, because the service user considers that the damaged money remain as money not goods and still has value, if the damaged money is exchanged for new money then it can be used again for the transaction. The exchange of money is not permitted or forbidden because it from the view illat riba, because the current paper money is the dominant means of payment. Keywords: Swap, Riba, 'Illah Riba.

Detail Jurnal