Detail Karya Ilmiah

  • Abstraksi

    Dinas Peternakan Jawa Timur mengadakan bantuan hibah sapi di beberapa kabupaten, salah satunya di Kabupaten Nganjuk, pada bantuan hibah sapi tersebut terdapat beberapa syarat yang tercantum dalam surat pernyataan penerimaan hibah, antara lain: Sanggup memelihara dan mengembangkan ternak tersebut dengan baik sesuai dengan kesepakatan kelompok, tidak akan menjual ternak tersebut, sanggup untuk melaporkan perkembangan ternak tersebut secara rutin kepada petugas teknis kecamatan yang berwenang, dan bersedia menerima bimbingan teknis dari petugas yang berwenang. Sementara dari perspektif muamalah terjadi perbedaan pendapat mengenai kebebasan pensyaratan dan menggantungkan tasharruf dengan sebuah syarat secara mutlak. Dengan demikian permasalahan yang dikaji adalah bagaimana implementasi akad bersyarat pada program hibah sapi dari Dinas Peternakan Jawa Timur, dan bagaimana tinjauan fiqih muamalah terhadap implementasi akad bersyarat pada program hibah sapi dari Dinas Peternakan Jawa Timur tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapang (field research) dan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif normatif empiris dari implementasi akad bersyarat pada program hibah sapi dari Dinas Peternakan Jawa Timur, kemudian ditinjau dari fiqih muamalah dari implementasi akad bersyarat tersebut. Kemudian penelitian ini dianalisis berdasarkan cara berpikir induktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi akad bersyarat pada program hibah sapi dari Dinas Peternakan Jawa Timur menggunakan syarat-syarat yang tercantum dalam surat pernyataan penerimaan hibah sapi. Tinjauan fiqih muamalah terhadap implementasi akad bersyarat pada program hibah sapi dari Dinas Peternakan Jawa Timur tersebut adalah syarat-syarat yang ada pada praktik akad hibah bersyarat yang ditetapkan oleh Dinas Peternakan Jawa Timur pada bantuan hibah sapi ini masuk kepada syarat yang fasid. Akan tetapi diperbolehkan karena bertujuan untuk kemaslahatan agar para penerima bantuan hibah sapi tersebut tidak menyalahgunakannya. Kata Kunci: Syarat, Akad, Hibah

    Abstraction

    The office of animal husbandry in east java hold a grant beef in some districts, one of the district is nganjuk, in a grant beef is several requirements for on a declaration of grants, among other: able to maintain and develop the cattle well in accordance with the agreement group, not to sell the cattle, able to report their the cattle routinely to technical officers in authorities, and accept technically of the authorities. meanWhile, from the perspective of a muamalah happened a difference of opinion of freedom pensyaratan and suspending tasharruf with a requisite in absolute .Thus the problems that were examined is how the implementation of conditional on agreement grants program beef from the office of animal husbandry east java , and how review fiqih muamalah against the implementation of conditional on agreement grants program beef from the office of animal husbandry of East Java . The research is included on research roomy ( field research ) and it was in nature descriptive with a qualitative approach normative empirical from the implementation of conditional contract into the grant beef program from the office of animal husbandry of East Java.Then research this analyzed based on a way of thinking inductive. The result of the research indicated that the implementation of conditional contract on a grant beef program from the office of animal husbandry east java use the terms that is included in affidavits revenue grant cattle. Review of fiqih muamalah against the implementation of conditional contract of grants beef program from the office of animal husbandry east java was the terms of existing on practices in a grant agreement conditional set by the office of animal husbandry of east java on a grant this cow entrance to the conditions of fasid .However, it is allowed because it aims into prosperity so that the beneficiary of a grant beef is not abuse it . keywords: requirement, agreement, grants.

Detail Jurnal