Detail Karya Ilmiah
-
IMPLEMENTASI ASAS IKHTIYATI DALAM MENENTUKAN AKAD PADA PRODUK PEBIAYAAN IJARAH AL-FAEDAH iB (STUDI KASUS DI BPRS KOTA MOJOKERTO)Penulis : SARASWATI RAKASIWIDosen Pembimbing I : Ach. Mus'if.,S.HI.,M.ADosen Pembimbing II :Abstraksi
Skripsi yang berjudul “Implementasi Asas Ikhtiyati dalam Menentukan Akad pada Produk Pembiayaan Ijarah Al-Faedah iB (Studi Kasus di BPRS Kota Mojokerto Jl. Mojopahit No.382 M ojokeerto)” merupakan penelitian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui cara menentukan akad dan pelaksanaannya pada produk ijarah al faedah iB di BPRS Kota Mojokerto. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan bersifat kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi mengenai cara menentukan akad, yang kemudian dianalisis menggunakan asas ikhtiyati. Penelitian ini menghasilkan dalam menentukan akad pada pembiayaan ijarah multijasa iB dalam menentukan terbagi menjadi tiga tahapan yaitu: pra akad, saat akad, dan sesudah akad. Secara keseluruhan dalam menentukan akad dirasa kurang tepat karena tidak sesuai dengan KHES pasal 603-605 tentang pembiayaan multijasa, ketentuan PBI No.7/46/PBI/2005, dan KHES pasal 48.
AbstractionThe thesis entitled The Implementation of Ikhtiyati Principles in Determining Contract on Ijarah Al-Faedah Products FinancingiB (study case on the People's Bank Financing Sharia Mojokerto Jl. Mojopahit No.382 Mojokeerto) as the result of field research that is aimed to understand how the mechanism of contractdetermine procedure and its implementation in products ijarah alfaedahiB in BPRS Mojokerto. The research method is used type of field research qualitative. The data collection used observation, interviews, and documentation method in the determining contract procedure on a product Ijarah al-faedahiB in BPRS Mojokerto. Then, it is analyzed usedikhtiyati principle. The results of this study concluded that the defrayal product of Ijarahal-faedahfinancing is divided into two types, Ijara and Ijara financing multiservices. To determining the contract, BPRS of the city Mojokerto is considered inappropriate because it is not in accordance with KHES section 603-605 on multi service financing , the provisions of PBI No. 7/46/PBI/2005, and KHES pasal 48 article. Keywords: Contract, Ijarah, multiservice, ikhtiyati.