Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS FIQIH MUAMALAH TERHADAP PENGAMBILAN BUAH POHON PADA BARANG GADAI TANAH (Studi Kasus di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep)Penulis : MONDZIRDosen Pembimbing I : Ach. Mus’if, S.HI., MADosen Pembimbing II :Abstraksi
Skripsi ini yang berjudul “Pengambilan Buah Pohon pada Barang Gadai Tanah (Studi Kasus di Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep). Adapun yang melatarbelakangi terjadinya proses gadai di Kecamatan Guluk-guluk karena kebutuhan yang sangat mendesak sehingga mereka sering menjadikan gadai sebagai solusi dari kebutuhannya. Proses gadai yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Guluk-guluk pada gadai tanah yang ada buah pohonnya, pada umumnya pihak pemberi gadai menyerahkan tanah yang ada buah pohonnya kepada penerima gadai serta harus memberikan buah pohon tersebut kepada penerima gadai sampai pihak pemberi gadai membayar utangnya. Setelah itu pihak penerima gadai memberikan pinjaman yang dibutuhkan oleh penerima gadai. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian lapangan (field research) yang juga disebut dengan penelitian kasus (Case Study) dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Penelitian kasus ini merupakan studi mendalam mengenai pengambilan buah pohon pada barang gadai tanah di Kecamatan Guluk-guluk, yang hasil penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu. Hasil penelitian ini mengenai pengambilan buah pohon pada barang gadai tanah yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Guluk-guluk tidak sesuai dengan fikih muamalah karena pada dasarnya barang gadai tersebut hanyalah dititipkan bukan untuk dimanfaatkan secara bebas sebagaimana pendapat Ulama’ Hanafiah yang mengatakan bahwa al-Murtahin tidak boleh memanfaatkan barang gadai sama sekali, apalagi diambil bukan alasan untuk perawatan, sebagaimana pendapat jumhur ulama’ dan Hanabilah yang memperbolehkan al-Murtahin untuk memanfaatkan barang gadai sebatas mengganti biaya perawatan namun semata-mata untuk memperoleh keuntungan dari praktik gadai tersebut. Urf atau tradisi yang dilakukan oleh masyarakat tersebut merupakan Urf yang fasid karena hakikatnya pihak ar-Rahin merasa terpaksa memberikan buah pohon tersebut kepada pihak ar-Rahin. Kata Kunci: ar-Rahn, ar-Rahin, al-Murtahin, al-Marhun, al-Marhun bih, Urf
AbstractionThis thesis entitles “taking fruit of the tree to a pawning field (case study in subdistrict of Guluk-Guluk, Sumenep Regency). The background of the pawning process in Guluk-Guluk is because the necessity that is very urgent, until the society often makes pawning as a solution from their necessity. Pawning process is conducted by Guluk-Guluk’s society to pawning field that there is fruit of the tree. Generally, giver of the pawning gives the field that there is fruit of the tree to the receiver of the pawning until the giver pays the debt, after that the receiver give the loan that is needed by the receiver. The method of this research is field research that is called as case study and aimed to learn intensively about the background of condition now, and the interaction of certain area social unit that has quality given. The research of this case is the deep research about taking fruit of the tree to a pawning field in subdistrict of Guluk-Guluk and the finding of this research gives deep and wide representation about certain social unit. The finding of this research is taking fruit of the tree to a pawning field that is conducted by society in subdistrict of Guluk-Guluk and does not suitable with Fikih Muamalah, because basically a pawn is only entrusted not to exploited freely as Ulama’ Hanafiah states that al-Murtin should not employing a pawn at all, moreover is taken no to treatment, as Jumhur Ulama’ and Hanabilah permit al-Murtahin to utilize a pawn only to replace cost treatment, but only to get profit from the pawning practice. Urf or tradition is conducted by society which is Urf Fasid, because basically ar-Rahin feels perforce to give the fruit of the tree to ar-Rahin. Keywords: ar-Rahn, ar-Rahin, al-Murtahin, al-Marhun, al-Marhun bih,Urf
Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal