Detail Karya Ilmiah
-
Dampak Sarana Prasarana Indoor Pada Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun di TK WIDURI.Penulis : Yusriatin AriefDosen Pembimbing I : Muhammad Busyro Karim S.Ag, M.SiDosen Pembimbing II :Yulias Wulani Fajar S.Pd., M.PdAbstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak sarana prasarana indoor pada perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK WIDURI Bangselok Sumenep. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah kelompok B di TK WIDURI Bangselok Sumenep, dengan jumlah 15 anak, yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan keabsahan data peneliti menggunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa kegiatan motorik kasar yang dilakukan dalam kelas atau indoor dengan penerapannya yang dilakukan setiap hari dan menggunakan atau memanfaatkan beberapa jenis sarana prasarana indoor yang tersedia dalam kelas, sehingga kemampuan anak dalam kegiatan motorik kasar dalam kelas atau indoor belum berkembang, faktor penghambatnya yaitu: penerapan dan lingkungan. Sedangkan faktor penghambat kegiatan motorik kasar dalam kelas atau indoor yakni faktor internal: anak kurang fokus saat kegiatan, anak susah di atur dan saling dorong, anak malas/kurang berminat mengikuti kegiatan, kemampuan anak dalam kegiatan motorik kasar dan faktor eksternal: ruangan kelas terlalu sempit, suasana kelas kurang kondusif, kegiatan motorik kasar dibatasi dan selalu dilakukan berulang-ulang/monoton, kesulitan dalam mengatur anak saat kegiatan motorik kasar. Kata kunci : Sarana Prasarana Indoor, Perkembangan Motorik Kasar, Usia 5-6 Tahun
AbstractionThis study aims to see the impact of indoor infrastructure facilities on rough motor development of children aged 5-6 years in TK WIDURI Bangselok Sumenep. The research used descriptive qualitative approach. Research subjects were group B at TK WIDURI Bangselok Sumenep, with a total of 15 children, consisting of 7 boys and 8 girls. Data collection techniques use observation, interview and documentation. Data analysis using data reduction, data presentation and conclusion, while the data validity of researcher using extension of observation, increasing persistence and triangulation. The results of the study indicate that rough motor activities are done in class or indoor with its application that is done every day and use or utilize some kind of indoor infrastructure facilities available in the classroom, so the ability of children in motor activities rough in the class or indoor is not yet developed, namely : application and environment. While the inhibiting factors of rough motor activities in the class or indoor are internal factors: children are less focused during activities, difficult to set up and encouraging children, lazy / less interested children participate in activities, the ability of children in rough motor activities and external factors: the classroom is too narrow , the atmosphere is less conducive class, rough motor activity is limited and always done repetitively / monotonous, difficulty in arranging children during rough motor activity. Keywords : Indoor Infrastructure Facility, Rough Motor Development, Age 5-6 Years