Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebahagiaan (happiness) menantu perempuan yang tinggal di rumah mertua beda suku. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pedekatan fenomenologi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling dengan kriteria menantu perempuan yang berasal dari luar suku Madura dan menikah dengan laki-laki dari suku Madura, tinggal serumah dengan mertua yang berasal dari suku Madura dan menantu perempuan tersebut berusia 30-40 tahun. Lokasi penelitian ini di Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara semiterstruktur dan teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga menantu perempuan mencapai kebahagiaan (happiness) yang dapat dilihat berdasarkan dimensi kebahagiaan (happiness) yaitu kebahagiaan pada masa lalu yang diperoleh subjek dengan memaafkan serta melupakan perilaku tidak baik mertuanya serta bersyukur terhadap hal-hal baik di masa lalunya, optimisme terhadap masa depan dilihat dari harapan dan keyakinan subjek terhadap masa depan, dan kebahagian pada masa sekarang dilihat dari kenikmatan dan kenyamanan yang dirasakan subjek. Akan tetapi dari ketiga menantu perempuan tersebut, salah satu diantara mereka ada yang tidak menginginkan anak-anaknya menikah dengan orang Madura dikarenakan pengalaman buruknya selama tinggal di Madura. Namun secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa menantu perempuan dalam penelitian ini mencapai kebahagiaan (happiness).

This study aims to determine the depicting of daughter happiness in-laws who lives in the house-in-law in different tribes. The research method in this research is used qualitative research method with phenomenology approach. Subjects used in this study amounted to 3 people selected through purposive sampling technique with the criteria of the daughter-in-law who came from outside the Madurese tribe and married to a man from the Madurese tribe, lived in the house with the in-laws of Madurese and the daughter-in-law aged 30 -40 years. The location of this research is in Sumenep and Pamekasan districts. The data collection is done by using semi-structured interview and the data analysis technique is used Miles and Huberman type. The validity of the data is tested by source triangulation and the time triangulation. The results of this study indicate that the three daughters-in-law achieve happiness which can be seen based on the happiness dimension, the happiness in the past obtained by the subject by forgiving and forgetting the bad behavior of his mother-in-law and grateful for the good things in their past, the optimism Against the future seen from the hope and belief of the subject of the future, and happiness in the present is seen from the pleasure and comfort felt by the subject. However, by the three daughters-in-law, one of them there who do not want their children married to the Madurese due to bad experiences during their stay in Madura. Nevertheles, it can be said that the daughter-in-law in this study achieved happiness.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal