Detail Karya Ilmiah
-
Perbedaan Regulasi Emosi Antara Mahasiswa Suku Batak, Jawa, Madura, Papua, Dan Sunda Di Universitas Trunojoyo MaduraPenulis : Septria Roida SuryanitaDosen Pembimbing I : Dr. Netty Herawati, PsikologDosen Pembimbing II :Merry Atika, S.Psi., M.Si.Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan regulasi emosi antara mahasiswa suku Batak, Jawa, Madura, Papua, dan Sunda di Universitas Trunojoyo Madura. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik quota incidental sampling non-proportional, dengan jumlah sampel sebanyak 115 mahasiswa, di mana setiap kelompok diambil sejumlah 23 mahasiswa yang berusia antara 18—22 tahun. Pengumpulan data menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 60 item yang mengukur empat aspek regulasi emosi. Analisis data menggunakan statistik non-parametric dengan uji Kruskal-Wallis. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil 9,535 dengan nilai signifikansi sebesar 0,049 < 0,05, artinya terdapat perbedaan regulasi emosi antara mahasiswa suku Batak, Jawa, Madura, Papua, dan Sunda di Universitas Trunojoyo Madura. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada aspek strategies to emotional regulation (strategies) di antara kelima suku dalam penelitian ini, yang ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Lebih lanjut, diketahui bahwa suku Jawa dengan presentase pada kategorisasi tertinggi sebesar 74%, merupakan suku dengan tingkat strategies to emotional regulation (strategies) lebih baik jika dibandingkan dengan keempat suku lainnya. Posisi selanjutnya, secara berturut-turut di tempati oleh suku Sunda dengan presentase pada kategorisasi tertinggi sebesar 52,2%, suku Madura sebesar 47,85%, suku Batak sebesar 43,5%, dan suku Papua sebesar 8,7%.
AbstractionThis study purposes to determine the differences in emotion regulation between the Bataknese, Javanese, Madurese, Papuan, and Sundanese students at University of Trunojoyo Madura. The quantitative approach with non-proportional quota incidental sampling is used as the technique, with the total sample of 115 students, where each group is taken a number of 23 students aged between 18-22 years. Collecting data using the ordinal scale consists of 60 items that measure four aspects of emotion regulation. Statistical analysis of the data using non-parametric statistic with Kruskal-Wallis test. As the results, the writer gets 9,535 from data analysis and the significance value is 0,049 < 0,05, that means there are differences in emotion regulation between the Bataknese, Javanese, Madurese, Papuan, and Sundanese students at University of Trunojoyo Madura. The results of further analysis showed that there is a difference in strategies to emotional regulation (strategies) aspect among the five tribes in this study, demonstrated the significant value of 0.001 < 0.05. The result of data analysis shows that the Javanese with the highest percentage of the categorization of 74%, a rate level of strategies to emotional regulation (strategies) aspect is better when compared with the four other tribes. Furthermore, successively occupied by Sundanese with the highest percentage at 52,2% categorization, Madurese with the highest percentage of the categorization of 47,85%, Bataknese with the highest percentage of the categorization of 43,5%, and the Papuan with the highest percentage of the categorization of 8,7%.