Detail Karya Ilmiah
-
GAMBARAN SPIRITUALITAS PADA PINISEPUH ADAT BHEBERTEN (Studi Kasus di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep)Penulis : JUNAIDIDosen Pembimbing I : Yan Ariyani, S.Psi., M.Psi., PsikologDosen Pembimbing II :Abstraksi
Junaidi, 130541100122 Gambaran Spiritualitas Pada Pinisepuh Adat Bheberten Di Desa Pinggir Papas, Kecamata Kalianget, Kabupaten Sumenep. Skripsi. Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Universitas Trunojoyo Madura. xviii + 185 Halaman + 12 Lampiran. Adat Bheberten merupakan suatu permohonan kepada Tuhan Yang Kuasa untuk terhindar dari gangguan makhluk halus. Prosesi Adat Bheberten dilakuka selama satu tahun dua kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran spiritualitas pada pinisepuh adat Bheberten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Adapun penentuan sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling dengan dua orang subjek. Kriteria subjek yang diteliti adalah pinisepuh dari Desa Pinggir Papas, pinisepuh yang memimpin dalam ritual adat Bheberten, berusia 35-60 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Teknis analisi data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu dengan mereduksikan data, penyajian data dan verifikasi ataupenarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan yaitu pertama, (Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui sumber kekuatan dalam kehidupan) Pinisepuh sejak usia dewasa mulai melakukan amalan adat Bheberten yaitu amalan ghaib. Kedua, (Menemukan arti dan tujuan hidup) Dalam menemukan arti pinisepuh memaknai bahwa pembacaan Al-Qur’an surat AtTaubah merupakan hubungan dengan Tuhan dengan meminta permohonan keselamatan dan pertaubatan untuk dijauhkan dari penyakit. Ketiga, (Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber kekuatan dalam dirinya sendiri) Pinisepuh menyadari dengan kemampuan yang dimiliki, ketika menjabat sebagai pinisepuh. Keempat, (Mempunyai perasaan keterikatan diri dengan Yang Maha Tinggi) Pendekatan yang dilakukan pinisepuh kepada Yang Maha Tinggi yaitu dengan melakukan sembayang, puasa senin-kamis dan puasa Daud dan melakukan syari’at, hakekat, tarekat dan mar’rifat. kata kunci : Spiritualitas, pinisepuh dan adat Bheberten Daftar Pustaka : 18 (20003-2016)
AbstractionJunaidi. 130541100122. Spirituality Descrition of Pinisepuh on Bheberten Custom In Pinggir Papas. Kalianget district, Sumenep regency. Thesis. Psychological Study Program, social and humanities sciences faculty. University of Trunojoyo, Madura. xviii + 185 Pages + 12 Appendixs. Bheberten is a custom of people to pray in God to avoid from disturbances of spirits. The process consists twice annually. This study aims to describe the sprituality condition of pinisepuh in Bheberten custom. This research uses qualitative descriptive method by case study approach. In addition, purposive sampling is used to determine the sample of this study and two subjects were interviewed. The subject criteria is pinisepuh of Pinggir Papas; he or she lead the ritual of Bheberten custom, and last but not least, he or she were 35-60 years old. Moreover, in collecting data method the researcher uses semi-structure interview and documentation. While, the data analysis technique uses Miles and Huberman model; that reduce, verify and conclude.This study found that; first, Bebherten was related to the power beyond humanity, it was the power source of life, God almighty. That is why Pinisepuh began the ritual to take closer to God since he or she was adult. Second, in Bebherten custom, Pinisepuh find the meaning and the purpose of life. This is relevant with the spirit of AlQur’an, surah At-Taubah that said that the only way to avoid the disturbance of the spirit and to ask the salvation is praying to God Allah SWT. Third, realised the ability and use his power himself to the sake of other people salvation. When he was as a Pinisepuh, he should realize and use his power not only for himself, but also for other people around. Fourth, pinisepuh had a tight feeling to always close to the God. This effort might be in several forma such as praying, fasting every monday and thursday, and even fasting in prophet Daud way. The last, he sould perform all the way of syari’at, hakekat, tarekat and mar’rifat, the level of sufism ritual. Keywords: Bebherten custom, spirituality, and pinisepuh. Daftar Pustaka : 18 (20003-2016)