Detail Karya Ilmiah

  • Subjective Well-Being Kader Posyandu Kesehatan Jiwa “Studi Kasus Pada Posyandu Pelita Harapan”
    Penulis : Miftakhurrohman
    Dosen Pembimbing I : Dr. Netty Herawati, Psikolog
    Dosen Pembimbing II :Hj. Lailatul Mu'arofah Hanim, S.Psi., M.Psi., Psikolog
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Subjective Well-Being kader posyandu kesehatan jiwa “Pelita Harapan”. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang dengan teknik pengambilan subjek berdasarkan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, keabsahan data penelitian menggunakan teknik triangulasi sumber. Subjective well-being menurut Diener (2000) terdapat tiga dimensi yaitu kepuasan hidup, afeksi positif dan rendahnya afeksi negatif. Hasil penelitian berdasarkan dimensi kepuasan hidup menunjukkan bahwa kader puas terhadap dirinya yang mengetahui adanya pasien mengalami perubahan yang signifikan. Kader puas ketika pasien mampu mengikuti arahan kader. Kader menganggap pasien adalah keluarganya sendiri. Dimensi afeksi positif, kader merasa senang karena memiliki ilmu dan pengalaman tentang cara menangani pasien ODGJ. Kader senang bisa keluar dari posyandu karena bisa bertemu dengan banyak orang penting. Kader senang karena dibutuhkan oleh banyak orang terutama keluarga pasien yang bisa merubah pasien menjadi sembuh sehat. Senang di setiap kegiatan seperti kegiatan terapi musik, terapi rekreasi, terapi olahraga, dan kegiatan lainnya seperti ada undangan dari luar. Dimensi rendahnya afeksi negatif adalah kader memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan saat keluarga pasien tidak mendukung namunia tetap sukarela menolong orang yang membutuhkan kesembuhan kesehatan jasmani dan rohani.

    Abstraction

    This study aims to find out the Subjective Well-Being cadres posyandu mental health "Pelita Harapan". The number of subjects in this study were three people with subject-taking technique based on purposive sampling technique. The data obtained using semi structured interview technique, validity of research data using source triangulation techniques. Subjective well-being according to Diener (2000) there are three dimensions of life satisfaction, positive affection and low negative affection. The results of the study based on the dimension of life satisfaction showed that the cadres are satisfied with themselves who know the existence of the patient experienced a significant change. The cadres are satisfied when the patient is able to follow the cadre's directions. The cadre considers the patient to be his own family. Dimension of positive affection, cadre feel happy because have knowledge and experience about how to handle patient ODGJ. Kader is happy to get out of posyandu because he can meet many important people. Cadre is happy because it is needed by many people, especially family of patients who can change the patient to be healed healthy. Pleased in every activity such as music therapy activities, recreational therapy, sports therapy, and other activities such as invitations from outside. The low dimension of negative affection is that cadres have an unpleasant experience when the patient's family does not support the fixed world volunteering to help people in need of healing physical and spiritual health.

Detail Jurnal