Detail Karya Ilmiah
-
SYMBOLIC AGGRESSIVE COMMUNICATION PADA ANAK JALANAN DI KAWASAN PELABUHAN KAMAL - BANGKALANPenulis : LINDA FATHMAWATIDosen Pembimbing I : Netty Dyah Kurniasari, S.Sos., M.Med.KomDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Keberadaan anak jalanan masih menjadi permasalahan sosial yang ada di Indonesia, termasuk Bangkalan Madura. Keadaan ekonomi keluarga dan kehidupan lingkungan sekitar mempengaruhi dan mengharuskan anak turun ke jalanan untuk mencari nafkah. Kehidupan jalanan yang keras, mempengaruhi anak bersikap agresif ketika mereka bekerja dan meminta-minta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan simbol komunikasi agresif yang dilakukan oleh anak jalanan ketika bekerja di pelabuhan Kamal, serta motif yang mempengaruhi perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data berupa wawancara pada informan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, observasi, dan kajian dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh anak jalanan secara verbal lebih sering dilakukan kepada temannya terutama ketika bertengkar seperti berteriak, menghina, bahkan mencaci (seperti mengatakan “patek” yang berarti “anjing”). Sedangkan perilaku agresif non verbal dilakukan anak jalanan ketika dengan gekstur tubuh mereka terutama saat bekerja, seperti tatapan yang tajam, mengejar , menarik baju bahkan mencubit penumpang. Perilaku agresif dilakukan ketika anak jalanan mencoba berkomunikasi dengan penumpang, namun perilaku mereka termasuk pada simbol komunikasi agresif destruktif yang tidak dapat diterima oleh orang lain, bahkan akan merusak pribadi mereka. Sedangkan motif anak jalanan di pelabuhan melakukan perilaku agresif karena rasa iri yang dilakukan secara spontan dan keegoisan mereka untuk mendapatkan uang. Hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka, yang secara tidak langsung sudah mengeksploitasi kehidupan seorang anak. Kata kunci : Anak Jalanan, Perilaku Agresif, Symbol Aggressive Communication.
AbstractionABSTRACT The existence of street children is still a social problem that exists in Indonesia, including the Bangkalan Madura. Economic circumstances and family life influence the surrounding environment and requires that children took to the streets for a living. Street life is hard, affecting the child being aggressive when they work and meminta-minta.This research aims to know the form and symbol of aggressive communication performed by street children while working at the port of Kamal, as well as the motives that affect behavior.This research uses qualitative, descriptive analysis, with data collection methods in the form of interview on informants were selected using the method of purposive sampling, observation, and examination of the document.The results of this research show that this form of aggressive behavior committed by street children more often done verbally to his friend especially when fighting such as yelling, insulting, even chided (like saying "patek" which meaning "dog").While the aggressive behavior of non verbal street children when performed with gekstur their bodies especially when working, such as the sharp gaze, Chase, pulling the dress even pinches passengers.Aggressive behavior is done when street children try to communicate with the passengers, but their behavior including on aggressive destructive communication symbol that cannot be accepted by others, even their personal will damage.While the motive of street children in the port doing aggressive behavior because of envy committed spontaneously and selfishness to get their money.It is influenced by their surroundings, which indirectly already exploits the life of a child. Keywords : Street Chirdern, Aggressive Behavior, Symbolic Aggressive Communication