Detail Karya Ilmiah

  • TINDAKAN KOMUNIKASI MASYARAKAT NELAYAN DALAM SITUASI KONFLIK LATEN DI PULAU MANDANGIN SAMPANG MADURA
    Penulis : FATHOR ROSI
    Dosen Pembimbing I : Muhtar Wahyudi, S.Sos.,M.A
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Fathor Rosi, 130531100141, Tindakan Komunikasi Masyarakakat Nelayan Dalam Situasi Konflik Laten Di Pulau Mandangin Sampang Madura, Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, 2017. xviii +126 Halaman, 5 Lampiran Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana tindakan komunikasi masyarakat nelayan dalam situasi konflik laten, motif komunikasi dan tindakan komunukasi dalam peristiwa konflik laten. Tindakan Komunikasi dibagi kedalam empat klaim Habermas yaitu klaim ketepatan, klaim kebenaran, klaim kejujuran, dan klaim komprehensibilitas. Disini akan dijelaskan secara mendalam bagaimana tindakan komunikasi yang dilakukan nelayan dan juragan dalam peristiwa konflik laten, dengan menggunakan analisis teori psikoanalisis milik Sigmund Freud. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan studi fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan komunikasi masyarakat nelayan dalam situasi konflik laten di Pulau Mandangin Sampang Madura. Informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Sumber data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur serta didukung dengan adanya dokumentasi penelitian. Analisis data menggunakan teknik dari Miles dan Huberman yaitu terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, serta teknik untuk memeriksa keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan komunikasi masyarakat nelayan dalam situasi konflik laten di Pulau Mandangin masih relevan dan mampu disikapi dengan baik oleh nelayan dan juragan. Mereka tetap melakukan empat klaim Habermas. Dilihat dari klaim ketepatan bisa dilihat dalam aturan ikan pacokan dan ikut andilnya juragan laut dalam penarikan jaring pada saat operasi penangkapan ikan. Namun masih terdapat beberapa yang masih tidak berjalan, karena masih mengabaikan beberapa hal dalam klaim kebenaran, klaim kejujuran dan klaim komprehensibilitas (kritis komprehensif) Kata Kunci : Tindakan Komunikasi, Nelayan, Konflik.

    Abstraction

    ABSTRACT Fathor Rosi, 130531100141, Fishermen Communicative Action In Laten Conflict Situation on Mandangin Island Sampang Madura, Thesis, Communication Science Study Program, Faculty of Social Science and Cultural Science, University of Trunojoyo Madura, 2017. Xviii + 126 Pages, 5 Attachments The aim of this research is to know and describe how communicative action of fisherman in latent conflict situation, communication motive and communicative action in latent conflict events. Communicative Action is divided into Habermas's four claims: precision, truth, honesty, and comprehensibility claim. In this case, it will be deeply explained about how communicative action is conducted by fishermen and skipper in the events of latent conflict, by using the analysis of Sigmund Freud‘s psychoanalysis theory. The reseacher use qualitative research method and phenomenology study approach. This research aims to know communicative action of fisherman in latent conflict situation on Mandangin Island Sampang Madura. Informants are used in this research use purposive sampling and snowball sampling technique. The source of research data use primary data and secondary data. Data collection technique use participatory observation, semi-structured interview and is supported with research documentation. Data analysis use technique of Miles and Huberman which consists of three phases: data reduction, data presentation, conclusion and technique to check data validity use source triangulation. The result of research indicates that communicative action of fisherman in latent conflict situation on Mandangin Island is still relevant and can be well responded by fisherman and skipper. They keep perform four Habermas claims. It is seen from the claim of accuracy, it can be seen that in the rule of pacokan fishing and participation of skipper in net fishing pulling during the fishing operation. But still there is some of it not works, because they still ignore some things in the claim of truth, honesty and comprehensibility (critically comprehensive). Keywords: Communicative Action, Fisherman, Conflict.

Detail Jurnal