Detail Karya Ilmiah
-
MAKNA TRADISI NGONGGHEI (Studi Tradisi Perempuan Melamar Laki-Laki Di Desa Pekandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep)Penulis : HermawanDosen Pembimbing I : Khoirul Rosyadi. S.S. M.Si., Ph. DDosen Pembimbing II :-Abstraksi
Hermawan. 130521100130. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Makna Tradisi Ngongghein dalam Tradisi Lamaran Pertunangan Di Desa Pekandangan Tengah Kabupaten Sumenep. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna tradisi Ngongghein dalam pertunangan di Desa Pekandangan Tengah serta mengetahui bagaimana masyarakat Desa Pekandangan Tengah memaknai Tradisi ini khususnya Desa tersebut dari sesepuh-sesepuh yang terdahulu sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitati dengan menggunakan pendekantan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Pengambilan informan menggunakan purposiv sampling. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Teknik pemerikasaan data menggunakan Triangulasi Sumber. Teori yang digunakan adalah teori Interaksionisme simbolik dari Blumer. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tradisi Ngongghein merupakan tradisi lamaran yang dilakukan oleh perempuan dalam pertunangan, dari pihak perempuan yang pertama kali melamar ke pihak laki-laki. Perempuan tersebut melakukan hal tersebut dikarenakan perempuan ingin meninggikan derajat mereka dalam hal memilih pasangan tidak hanyaq menunggu lamaran dari seorang laki-laki perempuanpun bisa dalam melakuakan lamaran kemudian dari segi keturunan orang yang melakukan hal tersebut dikarenakan ingin mencari keturunan yang lebih baik seperti keturunan kiayi. Sementara itu keturunanya nantinya bisa menggantikan bapak mereka dalam menjadi kiayi. Status kiayi di Madura Khususnya Desa pekandangan Tengah sangatlah disegani karena merupakan orang terhormat yang selalu dihormati.
AbstractionHermawan. 130521100130. Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultural Sciences, University of Trunojoyo Madura. The Meaning of Ngongghein Tradition in Tradition of Application of Engagement In Pekandangan Tengah Village of Sumenep Regency. The purpose of this research is to know the meaning of Ngongghein tradition in engagement in Pekandangan Tengah Village and to know how the people of Pekandangan Tengah Village have interpreted this tradition especially the village from the previous elders until today. This research uses descriptive qualitative research using phenomenology. Methods of data collection using observation, interviews, documentation. Taking informant using purposiv sampling. Data analysis techniques through data reduction, data presentation, and verification. The technique of examining the data using Source Triangulation. The theory used is the symbolic interaction theory of Blumer. Based on the results of research in the field Ngongghein tradition is a tradition of application by women in engagement, from the first woman to apply to the men.Women do this because women want to elevate their degree in terms of choosing a partner not just awaiting a proposal from a woman can be in application then from the descendants of the people who do so because they want to find a better offspring such as kiayi offspring. In the meantime, the future will be able to replace their father in becoming a kiayi. The status of kiayi in Madura Particularly the village of Pekandangan Tengah is highly respected because it is a respectable person who is always respected.