Detail Karya Ilmiah

  • KONSTRUKSI SOSIAL MITOS AWET MUDA AIR TERJUN SEDUDO (Studi Fenomenologi di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan Kabupaten Nganjuk)
    Penulis : MOH. MOHKLASIN
    Dosen Pembimbing I : Hisnuddin Lubis, S.Sos., M.A
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Konstruksi mitos awet muda Air Terjun Sedudo merupakan salah satu penelitian yang berkaitan dengan budaya dan sejarah dari masyarakat Desa Ngliman. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konstruksi tentang mitos awet muda Air Terjun Sedudo yang menjadi bagian dari sejarah masyarakat. penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Luchman,yaitu dalam tiga tahap konstruksi, eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi. Teknik infoman dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan berbagai sumber data diantaranya, data primer dan sekunder, dengan metode pengumpulan data diantaranya, strudi pustaka, catatan lapangan, observasi dan wawancara. Teknik analisa data, dengan menggunakan teknik Miies dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, triangulasi menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian berdasarkan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Luchman, konstruksi sosial mitos awet muda Air Terjun Sedudo dalam proses eksternalisasi, masyarakat mengekspresikan mitos awet muda dengan mandi di Air Terjun Sedudo dan mengambil air untuk dibawa pulang. Sosialisasi atau penyebaran objek dilakukan melalui dua tahap dan media sosialisasi. Objektivasi, yaitu mitos awet muda merupakan bagian dari sejarah dan budaya warisan leluhur. Untuk itu mitos awet muda perlu dilestarikan karena warisan dari leluhur. Internalisasi, atau penyerapan kembali oleh subjek dari mitos awet muda yaitu kepercayaan masyarakat dari mitos awet muda. Kepercayaan terhadap mitos dilandasi karena bagian dari cerita sejarah.

    Abstraction

    The construction of Sedudo waterfall ageless myth is a study related to the culture and history of Ngliman villagers. The objective of this study is to know the construction of Sedudo waterfall ageless myth that becomes the part of history of society. This study uses social construction theory of Peter L. Berger and Luchman in the three stages of construction those are externalization, objectivation, and internalization. Method that used in this study is qualitative descriptive method with phenomenology approach. Technique of informants in this study uses purposive sampling with various sources of data, such as primary and secondary data with methods of collecting data are literature review, field note, observation, and interview. Technique of data analysis uses Miles and Huberman technique that is data reduction, data display, and drawing conclusion. In addition, it uses source of data triangulation. The results of the study based on the social construction theory of Peter L. Berger and Luchman, the social construction of Sedudo waterfall ageless myth in the process of externalization is the society expresses the ageless myth by bathing in Sedudo waterfall and taking the water to the home. Socialization or dissemination of the object is done through two stages and socialization media. The objectivation, the ageless myth is part of the history and culture of the ancestral heritage. So, the ageless myth needs to be preserved because it is the inheritance of the ancestors. Internalization or reabsorption by the subject of the ageless myth is the public belief of the ageless myth. The belief in myth is because it is part of the story of history.

Detail Jurnal