Detail Karya Ilmiah

  • PERLAWANAN PETANI PENGGARAP (Studi Kasus Terhadap Kecurangan Kesepakatan Dalam Garap Paron di Desa Nglumber Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro)
    Penulis : NINA ALFIANA
    Dosen Pembimbing I : Khoirul Rosyadi, S.S. M. Si., Ph. D.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Nina Alfiana, NIM 130521100098, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Skripsi ini mengangkat judul tentang Perlawanan Petani Penggarap (Studi Kasus Terhadap Kecurangan Kesepakatan Garap Paron Di Desa Nglumber Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro) dibawah bimbingan Bapak Khoirul Rosyadi, S.S. M. Si., Ph. D. Tujuan dari dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa petani penggarap melakukan kecurangan kesepakatan Garap Paron di Desa Nglumber Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dilatarbelakangi petani penggarap yang beranggapan bahwa hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan keringat yang mereka keluarkan. Sehingga, keadaan tersebut memprovokasi diri mereka sendiri untuk melakukan tindakan kecurangan dengan mencuri kecil-kecilan dalam bentuk pengambilan hasil panen sebelum pembagian hasil. Teori yang digunakan untuk mengupas permasalahan ini adalah teori perlawanan kaum tani perspektif James. C. Scott. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan sumber primer yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, dan sumber sekunder yaitu studi literatur dan catatan lapangan. Dalam penerapan teknik pemilihan informan peneliti menggunakan metode purposive sampling. Kemudian, untuk teknik analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Kemudian, dalam teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani penggarap di Desa Nglumber Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro melakukan perlawanan berupa kecurangan kesepakatan yaitu dengan mencuri kecil-kecilan ketika proses pemanenan padi terdiri atas dua bentuk perlawanan yaitu ketika panen padi dan setelah panen padi. Alasan yang melatarbelakangi tindakan tersebut terdiri atas tiga hal yaitu perasaan ketidakadilan, kerugian dan faktor ekonomi. Petani penggarap beranggapan bahwa garap paron hanya menguntungkan pihak pemilik sawah, sebab meskipun mereka tidak meneteskan keringat sama sekali tetap mendapatkan hasil pembagian yang utuh. Inilah yang mereka anggap sebagai bentuk ketidakadilan, kerugian dan ditambah lagi keadaan ekonomi yang serba kesulitan. Kata Kunci: perlawanan, petani penggarap, pencurangan, garap paron.

    Abstraction

    Nina Alfiana, NIM 130521100098, Sociology Study Program, Faculty of Social and Cultura Sciences, University of Trunojoyo Madura, This thesis entitled the Peasants’ Resistance (Case Study of the Subtraction Garap Paron (Half-Work) Agreement In Nglumber, Kepohbaru, Bojonegoro) Advisor: Mr. Khoirul Rosyadi , SS., M. Si., Ph. D. The purpose of this research is to find out why the peasants do the reduction of garap paron agreement in Nglumber, Kepohbaru, Bojonegoro. This is motivated farmers who think that the results they get is not in accordance with the sweat they remove. Thus, the circumstances provoke themselves to commit acts of fraud by stealing small in the form of harvesting before the sharing of results. The theory used to explore this problem is the resistance theory of the peasant perspective James C. Scott. The research method used is qualitative with case study approach. This study uses data collection techniques with primary sources of interviews, observations and documentation, and secondary sources are literature studies and field notes. In the application of informant selection technique researchers use purposive sampling method. Then, a data analysis technique that is used by the writer is Miles and Huberman techniques consisting of three components of data reduction, data presentation and data verification. In addition, the technique of checking the validity of the data using source triangulation. The results of this study indicate that the peasant in Nglumber, Kepohbaru, Bojonegoro against the subtraction agreement that stealing a little when the process of rice harvesting consists of two forms of resistance that is when the rice harvest and after the rice harvest. The reason behind the action consists of three things: feelings of injustice, loss and economic factors. Peasants think that garap paron only has benefit for the landlords fields, because although they do not drip sweat at all still get the results of the intact division. This is what they consider as a form of injustice, loss and added by economic circumstances that all difficulties. Keywords: Resistance, Peasants, Subtraction, garap paron.

Detail Jurnal