Detail Karya Ilmiah
-
Makna Nyonson Pada Angklung (Studi Kasus Di Desa Tambak Pocok Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan)Penulis : Abd MuhyiDosen Pembimbing I : Yudhi Rachman, S.sos., M.SosioDosen Pembimbing II :Abstraksi
ABSTRAK Abd. Muhyi, 130521100081, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura. Makna Nyonson Pada Angklung di Desa Tambak Pocok Kecamataan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan.Dibawah bimbingan Yudhi Rachman, S.Sos., M.Sosio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Budaya Angklung yaitu mengenai budaya angklung yang ada di Desa Tambak Pocok. Selain itu juga mengenai pengaruh Budaya Angklung terhadap Masyarkat Tambak Pocok. Dasar penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus yaitu penelitian yang digunakan dan dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap objek penelitian guna menjawab permasalahan penelitian. Sedangkan tipe yang digunakan adalah tipe deskriptif yaitu tipe yang memberikan gambaran tentang budaya angklung dan bagaimana cara melestarikannya. Penarikan sampel dilakukan secara berimbang, masing-masing dari sesepuh desa, juga dari pemeran angklung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan proses wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat diketahui bahwa budaya angklung adalah budaya warisa leluhur yang turun temurun hingga saat ini. budaya angklung ini merupakan turunan dari nenek moyang tidak ada perubahan dari awal sampai sekarang, yang dulunya angklung ini bukanlah sembarangan angklung sebab angklung ini diperoleh melalui mimpi bahwa dalam mimpi tersebut ada bambu diatas kuburan keppo yang kemudian dijadikan angklung dan sejak itu mulai dijadikan budaya angklung sampai saat ini. budaya angklung yang hanya berlangsung 1 hari saja mulai dari memasak dan menyiapkan bunga tujuh rupa untuk disajikan dan sampai dengan prosesi acara inti sampai selesai, budaya angklung ini tidak terlalu ribet dibandingkan dengan budaya-budaya lain yang ada di madura acara ini hanya memerlukan kisaran 1-3 jam pelaksanaan akan tetapi proses penyiapan yang cukup lama.
AbstractionABSTRACT Abd. Muhyi, 130521100081, Sociology Program Faculty of Social Sciences and Humanities University Trunojoyo Madura. The meaning of nyonson in angklung in Tambak Pocok village Tanjung Bumi , Districts Bangkalan). Under the guidance of Yudhi Rachman, S.Sos., M.Sosio This study aims to know about angklung cultural that is about angklung cultural that exist in the village Tambak Pocok. It is also about the influence of angklung cultural to society Tambak Pocok. Basic research using the case study method of research used yaitub and intensively , terperinsi and depth of the research object to declare: research problems . whereas the type used is the descriptive type yamg give an idea of the type of relationship about angklung cultural and how to preserve it. sampling is done in a balanced way .each of the village elders, also from the angklung actor . techniques of data collection through observation of the interview process . Based on the results of the research it is found that the cultural of angklung is a hereditary heritage culture that has passed from generation to the present. This angklung culture is a descendant of the ancestors no change from the beginning until now, what used to angklung is not angklung indicriminately bacause this angklung obtained through the dream there is a bamboo above the grave keppo which later made angklung and since then began to be used as a cultue of angklung to this day. Angklung culture which lasted only one day from cooking to preparing the seven flowers to be served and until the core event processein finished, angklung culture is not too complicated compared with other cultural culture in this event madura only takes one to theree hour of implementation but the preparation process is long enough.