Detail Karya Ilmiah
-
ISLAM DAN BUDAYA SANTET (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT USING YANG BERADA DI DESA KEMIREN, KECAMATAN GLAGAH, KABUPATEN BANYUWANGI)Penulis : BINTANG MAULANA ICHSANDosen Pembimbing I : BANGUN SENTOSA D.H., Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Ab@strak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana penyebab masyarakat Using di Kabupaten Banyuwangi, khususnya di Desa Kemiren mempercayai dan meyakini tradisi atau budaya santet atau pengasihan. Padahal mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat Using di Desa Kemiren adalah agama Islam. Selain itu, penelitian ini juga untuk mencari tahu bagaimana posisi agama Islam dan tradisi santet atau pengasihan di masyarakat Using yang berada di Desa Kemiren. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Metode. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pemilihan informan snowball sampling. Metode pengumpulan data yang dipilih adalah teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Metode keabsahan data yang digunakan adalah menggunakan traingulasi sumber data. Metode analisis data menggunakan Miles dan Hubermas yang terdir dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kepercayaan masyarakat Using yang berada di Desa Kemiren terhadap tradisi santet atau pengasihan karena proses konstruksi yang panjang dari generasi masyarakat Using yang masih beragama Hindu sampai dengan generasi masyarakat Using yang sudah beragama Islam. Proses konstuksi yang panjang tersebut melahirkan sebuah kebiasaan di kalangan masyarakat Using di Desa Kemiren. Namun, masyarakat Using yang berada di Desa Kemiren menyebut santet dengan sebutan pengasihan. Perbedaan penyebutan tersebut dikarenakan kebiasaan di kalangan masyarakat Using yang berada di Desa Kemiren yang menganggap tradisi santet adalah sebuah pengasihan. Masyarakat Using yang berada di Desa Kemiren menganggap tradisi pengasihan tersebut hanyalah proses perantara kepada Allah SWT. Dengan demikian, posisi agama Islam dan tradisi pengasihan memiliki posisi yang sama. Kata Kunci : Tradisi santet atau Pengasihan, masyarakat Using, Konstruksi sosial.
AbstractionABSTRACT Bintang Maulana Ichsan. 130521100048. Sociology Program. Islam, and Culture Witchcraft A Case Study in Rural Communities “Using” Kemiren, Glagah subdistrict, Banyuwangi. The purpose of this study is to find out how the community causes “Using” in Banyuwangi, particularly in the Village Kemiren trust and believe in witchcraft atau pengasihan tradition or culture. Whereas the majority of the religion professed by the people in the village Using Kemiren is the religion of Islam. In addition, this study is also to find out how the position of Islam and the traditions of witchcraft or of grace in the community in the village Using Kemiren. The method used in this study is a qualitative research method by using a case study approach. In this study, researchers used snowball sampling method of selecting informants. Data collection method chosen is the technique of participant observation, in-depth interviews, semi-structured interviews and documentation. Methods validity of the data used is triangulation of data sources. Methods of data analysis using Miles and Hubermas consisting of data reduction, data presentation and conclusion. The data used in this study are primary data and secondary data. The theory is used to analyze the problem is to use the theory of social construction of Peter L. Berger and Thomas Luckman. The results show that, public confidence in the village Using Kemiren the traditions of witchcraft or of grace for a long construction process of the generations of people who are still Hindu Using up to generations of people Using already Muslim. The long process of construction purposes spawned a habit among the public Using in Kemiren Village. However, people who are in Kemiren village “Using” call witchcraft as grace. The difference is due to the mention of the habit among the people in the village “Using” Kemiren who consider the tradition of witchcraft is a grace. Using the community in the village Kemiren considers the tradition of grace is merely an intermediary process to Allah SWT. Thus, the position of Islam and the traditions of grace have the same position.