Detail Karya Ilmiah
-
TRADISI BAKAR KEMENYAN DI MADURA (Rasionalitas Nilai Membakar Kemenyan;Studi Fenomenologi di Dusun Karang Nangkah Desa Morbatoh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang)Penulis : NANIK SURYANIDosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D. H, Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Skripsi ini berjudul” Tradisi Bakar Kemenyan Dimadura” di Desa Morbatoh dengan cara membakar kemenyan di waaktu-waaktu tertentu. Budaya Tradisi Bakar Kemenyan ini ada sejak jaman nenek moyang hingga saat ini. sehingga dalam skiripsi ini membahas tentang Mengapa masyarakat Morbatoh melakukan tardisi memabakar kemenyan dalam waktu-waktu tertentu, Bagaimana makna dan nilai tujuan masyarakat Desa Morbatoh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dalam mejalankan tradisi membakar kemenyan. Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Morbatoh dengan mayoritas masyarakat yang beragama islam. Tujuan penelitian ini Mengetahui Mengapa masyarakat Morbatoh melakukan tardisi memabakar kemenyan dalam waktu-waktu tertentu dan Bagaimana makna dan nilai tujuan masyarakat Desa Morbatoh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dalam mejalankan tradisi membakar kemenyan penelitian ini menggunakan Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara serta. Informan yang di tentutukan menggunakan purposive sampling. Dengan anlisi data menggunakan reduksi data, penyajian data, verivikasi dan penarikan kesimpulan. Teknik ke absa han data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menujukkan temuan tentang alsan masyarakat dalam melakukan tradisi tersebut dengan maksud dan tujuan yang ingin di capai oleh masyarakat dalam tradisi membakar kemenyan. Penelitian menujukkan bahwa masyarakat melakukan hal tersebut karena adanya nilai-nilai dalam tradisi tersebut yaitu: nilai syarat,nilai adet dan nilai religius, dengan maksud bahwa dengan membakar kemenyan secara tidak langsung akan mengirimkan do,a-do,a terhadap roh nenek moyang dan juga berdo,a terhadap yang maha kuasa. Kata kunci: rasionalitas dalam membakar kemenyan, nilai dalam membakar kemenyan dan makna dalam membakar kemenyan.
AbstractionThis thesis is entitled "Burning Fighting Tradition Dimadura" in Morbatoh Village by burning incense in certain times. The Culture of Fire Burning tradition has existed since ancient times until today. so in this skiripsi discuss about why Morbatoh society do tardisi burning incense in certain times, How the meaning and value of community goals Morbatoh Village Banyuates District Sampang District in running the tradition of burning incense. The subject of this research is the Morbatoh Village community with the majority of people who are Muslim. The purpose of this study Knowing why Morbatoh society do tardisi burning incense in certain times and How the meaning and value of community goals Morbatoh Village District Banyuates Sampang regency in running the tradition of burning incense this research using data collection methods using observation and interviews as well. Informants in tentutukan use purposive sampling. With data anlisi using data reduction, data presentation, verification and conclusion. Technique to absa han data using source triangulation technique. The results showed the findings about the community alsan in doing these traditions with the intent and purpose to be achieved by the community in the tradition of burning incense. Research shows that people do this because of the values in the tradition: the value of terms, the value of the adet and the religious value, with the intention that by burning incense indirectly will send a do, a-do to the spirit of the ancestors and also pray to the Almighty. Keywords: rationality in burning incense, value in burning incense and meaning in burning incense.