Detail Karya Ilmiah

  • MAKNA SESAJEN DALAM PERNIKAHAN (Studi Fenomenologi di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)
    Penulis : Wardatul Fijriya
    Dosen Pembimbing I : Bangun Sentosa D.H., S.Sos., M.Si, Ph.D
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbol yang terkandung di dalam sesajen pernikahan, tahap pelaksanaan tradisi sesajen, mitos-mitos sesajen dan macam-macam sesajen yang dihadirkan dalam pernikahan. Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengetahuan baru dan sumber referensi bagi peneliti selanjutnya dalam kajian penelitian yang sama. Secara praktis diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk mempelajari tentang Makna Sesajen Dalam Pernikahan di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara semi terstruktur. Metode pemilihan informan menggunakan purposive sampling, sebanyak enam informan. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan triangulasi sumber, untuk proses keabsahan data melalui perbandingan data yang diperoleh di lapangan dari hasil wawancara ke enam informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua macam sesajen yang harus disiapkan dalam acara pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Keleyan yaitu sesajen buwangan dan sesajen ketan ponar. Sesajen buwangan biasa disiapkan sebelum acara pernikahan berlangsung, diletakkan di sudut-sudut halaman rumah, sumur, pinggir jalan dan lain-lain dan setelah acara pernikahan selesai, sesajen ini dapat dibuang dan untuk sesajen ketan ponar disiapkan pada saat pernikahan berlangsung, diletakkan di kamar pengantin dan setelah acara pernikahan selesai sesajen tersebut diberikan kepada penghias pengantin. Makna simbol yang terkandung di dalam perlengkapan sesajen tersebut antara lain adalah nasi sebagai simbol tanggung jawab suami dalam memenuhi kebutuhan sandang pangan keluarga. Ketan ponar sebagai simbol kelengketan dan keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga. Telur sebagai simbol asal-usul dalam kehidupan manusia. Kelapa sebagai simbol kehidupan yang bermanfaat. Pisang sebagai simbol kelanggengan dalam sebuah pernikahan. Cabai merah sebagai simbol keberanian. Dhemar Talpe’ sebagai simbol agar wajah mempelai perempuan cantik dan bercahaya. Dupa atau kemenyan sebagai simbol penangkal hujan. Kata kunci: Makna, Sesajen, Pernikahan, Bangkalan, Madura

    Abstraction

    The purpose of this research is to know the meaning of symbols contained in the wedding offerings, the implementation phase of the offering tradition, the myths of the offerings and the various offerings presented in the marriage. The benefits of this study are theoretically expected to be useful as new knowledge and reference sources for subsequent researchers in the same study. Practically expected to be used as a guideline for students and the general public to learn about the Meaning of Wedding Sesajen in Keleyan Village, Socah Subdistrict, Bangkalan District. This research uses descriptive qualitative method with phenomenology approach. Data collection through semi-structured observation and interview. The method of selecting informants using purposive sampling, as many as six informants. Data analysis techniques through data reduction, data presentation and conclusion by using source triangulation, for the process of data validity through comparison of data obtained in the field from the results of interviews to six informants. The results of this study indicate that there are two kinds of offerings that must be prepared in weddings conducted by people in the village Keleyan offerings buwangan and offerings of ketan ponar. Conventional offerings are usually prepared before the wedding takes place, placed in the corners of the yard, well, roadside and others and after the wedding ceremony is completed, this offerings can be discarded and for offerings glutinous ponar prepared at the time of the wedding took place in the bride's room And after the wedding ceremony is completed the offer is given to the bridal decorator. The meaning of symbols contained in the equipment offerings include rice as a symbol of husband's responsibility in meeting the needs of family food clothing. Ketan ponar as a symbol of adhesiveness and harmony in the life of the household. Eggs as symbols of origin in human life. Coconut as a useful life symbol. Bananas as a symbol of eternity in a marriage. Red chili as a symbol of courage. Dhemar Talpe 'as a symbol for the bride's beautiful and glowing face. Incense or incense as a symbol of rainfall. Keywords: Meaning, Offerings, Marriage, Bangkalan, Madura

Detail Jurnal