Detail Karya Ilmiah

  • MANAJEMEN RANTAI PASOK TEMBAKAU JENIS BOKABO KABUPATEN SUMENEP
    Penulis : Achmad Nabil
    Dosen Pembimbing I : Dr. Kukuh Winarso,S.Si.,M.T.
    Dosen Pembimbing II :Sabarudin Akhmad, S.T.,M.T.
    Abstraksi

    Tembakau adalah komoditas perkebunan yang sangat diminati oleh masyarakat di kabupaten sumenep, hal ini disebabkan terdapat 25.000 Ha lahan potensial di kabupaten sumenep untuk menanam komoditas tersebut. Namun saat ini jumlah petani tembakau dari tahun ke tahun mulai berkurang, hal ini disebabkan harga penjualan tembakau pada petani sangat rendah. Penyebab utama dari rendahnya harga jual petani adalah permainan harga yang dilakukan oleh Bandol (Tengkulak) dan Ranting (Tengkulak Besar) dalam proses pendistribusian tembakau dari petani ke gudang perusahaan. Dalam perancangan Supply Chain Management Tembakau kabupaten Sumenep, hal pertama yang dilakukan adalah mapping dari setiap elemen yang ada pada rantai pasok. Mapping yang dilakukan adalah dengan memberi label posisi dari setiap elemen pada aplikasi Google Maps, sehingga dapat diketahui jarak antar elemen tersebut. Selanjutnya adalah menyederhanakan rantai pasok dengan mengelompokkan kelompok tani yang ada dengan menggunakan metode p-median menggunakan Matlab, sehingga didapatkan 12 pengelompokkan kelompok tani bedasarkan kedekatan jarak antar kelompok tani. Dari rantai pasok yang dihasilkan maka selanjutnya adalah mengatur jalur distibusi dari setiap elemen yan ada dengan menggunakan software Matlab. Hasil software Matlab tersebut didapatkan pengaturan jalur distribusi dengan biaya operasional dan distribusi total paling minimum untuk setiap kelompok tani tembakau yang ada pada rantai pasok dengan total Rp. 8.003.547.924, sehingga keuntungan total petani menjadi meningkat sebanyak 16% dari keuntungan awal.

    Abstraction

    Tobacco is a plantation commodity that is highly sought after by the people in Sumenep regency, this is because there are 25.000 Ha of potential land in Sumenep regency to plant the commodity. But now the number of tobacco farmers from year to year began to decrease, this is because the price of tobacco sales to farmers is very low. The main cause of the low price of farmers is the price game made by Bandol (Tengkulak) and Ranting (Big Tengkulak) in the process of tobacco distribution from farmers to company warehouse. In designing the Tobacco Supply Chain Management of Sumenep regency, the first thing to do is mapping of every element in the supply chain. Mapping is done by labeling the position of each element in the Google Maps application, so it can know the distance between these elements. The next step is to simplify the supply chain by grouping the existing farmer groups using the p-median method using Matlab, so that there are 12 groups of farmers grouped based on the proximity of the farmer group. From the supply chain that is generated then the next is to regulate the path distribution of any existing elements by using Matlab software. Matlab software results obtained distribution line arrangement with minimum operational cost and minimum distribution for each group of tobacco farmers in the supply chain with a total of Rp. 8.003.547.924, so the total profit of farmers to increase as much as 16% of the initial profit.

Detail Jurnal