Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS STRATEGI KERJA SAMA DAN BERSAING (CO-OPETITION) INDUSTRI BATIK TULIS GEDOG TUBANPenulis : Yunita PuspasariDosen Pembimbing I : Fitri Agustina, S.T., M.T.Dosen Pembimbing II :Agus Salim, S.T., M.T.Abstraksi
Batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi sejak 2 Oktober 2009 yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Tuban adalah salah satu kota yang mempunyai industri batik. Berdasarkan data dari Desperindag tahun 2017 kabupaten Tuban memiliki jumlah unit usaha batik 1203 unit. Dengan penyerapan jumlah tenaga kerja sebesar 2416 orang dan jumlah kapasitas produksi 517.449 lembar serta jumlah investasi 6.574.700.000 rupiah. Analisis strategi kerja sama dan bersaing (co-opetition) industri batik tulis gedog Tuban bermaksud untuk mengetahui tanggapan pemilik industri batik tentang konsep strategi co-opetition untuk dapat bekerja sama dengan pesaing. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor sikap pembeda melalui analisis diskriminan yang mampu membedakan responden untuk menerima atau menolak melalui variabel faktor keberhasilan co-opetition. Variabel keberhasilan co-opetition yaitu manajemen kepemimpinan, komitmen jangka panjang, pembelajaran organisasi, pengetahuan dan resiko berbagi, dukungan sistem informasi, sistem manajemen konflik, serta jaringan antar pengusaha. Analisis crosstab digunakan untuk mengetahui hubungan antara hasil tanggapan yang menerima bekerja sama dan bersaing dengan omset, jumlah karyawan, tahun didirikan, dan pendidikan dari pemilik IKM. Kemudian analisis SWOT untuk menganalisis IKM faktor internal dan faktor eksternal untuk bekerja sama dan bersaing industri batik tulis gedog Tuban. Perbedaan pendapat dapat dilihat dari model diskriminan yang mempengaruhi yaitu kebijakan dan strategi, partisipan karyawan, identifikasi pengetahuan, proses resolusi konflik, dan pemantauan konflik dan perbaikan. Kata Kunci : Co-opetition, Analisis Diskriminan, Crosstab, IFE dan EFE
AbstractionBatik has been established by UNESCO as a heritage of humanity for oral and not substantive culture since October 2, 2009 which must be developed and conserved. Tuban is one of the cities that have batik industry. Based on data from Desperindag in 2017, Tuban district has a total of 1203 units of batik business units. With the absorption of employment amounted to 2416 people and the total production capacity 517,449 sheets and the amount of investment 6,574,700,000 rupiah. The analysis of cooperative and competitive strategy (co-opetition) of gedog batik industry of Tuban intends to know the responses of batik industry owners about the concept of co-opetition strategy to be able to cooperate with competitors. The analysis used to know the differentiation factor attitude through discriminant analysis able to differentiate respondent to accept or reject through co-opetition success factor variable. Co-opetition success variables are leadership management, long-term commitment, organizational learning, knowledge and risk sharing, information system support, conflict management system, and network among entrepreneurs. The crosstab analysis is used to find out the relationship between the responses that receive the work and compete with the turnover, the number of employees, the year established, and the education of the IKM owners. Then SWOT analysis to analyze the IKM internal factors and external factors to cooperate and compete of batik gedog industry of Tuban. Differences of opinion can be seen from the discriminant model that influences the policies and strategies, employee participation, knowledge identification, conflict resolution process, and conflict monitoring and improvement. Keywords: Co-opetition, Discriminant Analysis, Crosstab, IFE and EFE