Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah yang memiliki pengembangan ekonomi yang masih kurang stabil dibanding dengan daerah lainnya, oleh karena itu Kabupaten Tuban perlu meningkatkan daya saing untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara dalam pengembangan ekonomi yaitu lewat daya saing industri, dimana diperlukan pengembangan keunggulan kompetitif melalui penentuan dan pengembangan produk prioritas daerah. Penentuan produk prioritas dapat dijadikan lebih berkembang lewat pengembangan klaster industri yang ada di Kabupaten Tuban. Terdapat duabelas produk pada Klaster Industri Berbasis Agro di Kabupaten Tuban, dari klaster tersebut dilakukan perhitungan dengan menggunakan Location Quotient dimana dengan LQ tersebut akan ditentukan produk mana yang akan menjadi produk prioritas sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut di Kabupaten Tuban. Produk yang terpilih ialah pengasapan ikan sebagai produk prioritas Kabupaten Tuban. Pada produk pengasapan ikan dilakukan analisis daya saing dalam mencapai keunggulan kompetitif, berdasarkan analisis Diamond Porter diperoleh skor tertinggi pada kondisi permintaan sebesar 2,217, dimana dari analisis daya saing dapat dirumuskan strategi pengembangan pada produk pengasapan ikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban. Sedangkan pada analissi SWOT berada pada kuadran III. Strategi yang dapat diterapkan pada IKM adalah meminimalkan masalah-masalah internal pada IKM, sehingga dapat mengambil peluang yang lebih baik. Kata Kunci : Daya Saing IKM, Location Quotient, Diamond Porter,SWOT

Tuban Regency is one of the regions that have economic development that is still less stable than other regions, therefore Tuban Regency needs to improve the competitiveness to help the welfare of the community. One way in the development of the economy is through the competitiveness of industry, where necessary the development of competitive advantage through the determination and development of priority product areas. The determination of priority products can be further developed through the development of industrial clusters in Tuban Regency. There are twelve products in Agro Based Industry Cluster in Tuban Regency, the cluster is calculated using Location Quotient where the LQ will be determined which product will become the priority product so that can be developed further in Tuban Regency. The selected product is curing fish as a priority product of Tuban Regency. In the fish curing product, the competitiveness analysis is done to achieve the competitive advantage, based on Diamond Porter analysis, the highest score on the demand condition is 2,217, from which the competitiveness analysis can be formulated the development strategy on the fish curing product to increase the economic growth of Tuban Regency. While the SWOT analysis is in quadrant III. A strategy that can be applied to SMEs is to minimize the internal problems of SMEs, so they can take better chances. Keywords: Competitiveness SMEs, Location Quotient, Diamond Porter, SWOT

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal