Sepak bola merupakan salah satu yang paling popular dalam penonton dan partisipasi dalam olahraga di dunia ini. Angka yang adamenunjukkan bahwa popularitas sepak bola tidak dibatasi oleh geografi, usia, budaya dan jenis kelamin. Dalam olahraga sepak bola, setiap pemain selain kiper dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari tiga posisi: bek, gelandang, penyerang. Kombinasi dari gaya permainan yang berbeda dari pemain di lapangan disebut sebagai formasi. Sebuah formasi membutuhkan pemain yang sesuai dengan skema permainan. Pelatih memiliki wewenang tertinggi dalam menentukan pemain dan juga formasi tim. Kesalahan dalam menentukan pemain akan berakibat fatal pada sebuah tim yang tidak memenuhi ekspektasi tim dan juga dalam penentuan pemain yang dipilih oleh pelatih tidak sesuai antara standar yang diinginkan pelatih dengan skill atau kemampuan tiap pemain. Untuk mempermudah dalam menentukan pemain dibutuhkan sistem yang bisa merekemondasikan pemain yang mampu menyeleksi dan memilih pemain yang terbaik dari nilai-nilai tiap pemain dan kemudian pemain yang terpilih dibentuk dengan gaya dan skema permainan yang diinginkan. Dengan menggunakan metode fuzzy tsukamoto sekiranya bisa membantu menghasilkan starting line up sepak bola sesuai harapan. Dari hasil akhir perhitungan metode fuzzy tsukamoto bisa diketahui nilai akhir setiap pemain dan pelatih bisa melihat dan menentukan pemain yang layak untuk starting line up. Hasil dari penilaian metode fuzzy tsukamoto ini menghasilkan akurasi 67%, dimana nilai didapat dari perbandingan antara rekomendasi hasil sistem dan rekomendasi dari line up pelatih saat pertandingan.

Football is one of the most popular in the audience and participation in sports in this world. The figures show that the popularity of football is not limited by geography, age, culture and gender. In sports football, any player other than the goalkeeper can be categorized into one of three positions: defender, midfielder, attacker. The combination of different game styles from players on the field is referred to as formation. A formation requires players who match the game scheme. The coach has the highest authority in determining the player as well as the team formation. The fault in determining the player will be fatal to a team that does not meet the expectations of the team and also in the determination of the player selected by the coach does not match the standard that the coach desires with the skill or ability of each player. To make it easier to determine the players required a system that can reconcile players who are able to select and choose the best players from the values of each player and then selected players formed with the desired style and game scheme. By using the fuzzy tsukamoto method if it can help produce the starting line up football as expected. From the final result of the calculation of fuzzy tsukamoto method can be known the final value of each player and the coach can see and determine a decent player for the starting line up. The results of this fuzzy tsukamoto assessment resulted in 67% accuracy, where the value was derived from the comparison between the recommendation of the results of the system and the recommendations of the trainer line-up during the game.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal