ABSTRAK Pemanfaatan sawo menjadi produk fruit leather dilakukan untuk deversifikasi produk sawo. Namun buah sawo masih memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki pektin. Sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik mutu fruit leather pada konsentrasi pektin yang berbeda-beda (3%, 4%, 5%, dan 6%). Fruit leather merupakan salah satu jenis produk olahan yang diolah dari berbagai macam buah-buahan yang berbentuk lembaran tipis dengan ketebalan 2-3 mm yang menyerupai kulit berkelenturan plastis dan dapat digulung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan RAL (Rancangan Acak Langkap) dengan 1 faktor yaitu pektin dengan 3 kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada karakteristik fisik dan sensoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pektin yang berbeda-beda memberikan pengaruh nyata pada nilai kuat tarik, kesukaan warna dan aroma, serta tidak memberikan pengaruh nyata terhadap nilai warna, kadar air, kesukaan tekstur, rasa, dan kesukaan keseluruhan. Kata Kunci : Fruit leather, Pektin, Sawo

ABSTRACT To diversify sawo fruit, fruit leather made from sawo was prepared. However, absence of pectin in sawo has dremained a great challenge. the purposes of this research was to know the quality of fruit leather added different levels of pectin (3%, 4%, 5%, and 6%). Fruit leather is processed from various fruits, has thin shape complete, 2-3 mm thickness, elastic, and it can be rolled. This research used Randomized Design consentration with a factor, namely pectin. The physical and sensory characteristic of fruit leather were observed. The result of this research showed that the use of different pectin consentration gave real influences to the tensile strength, color, and aromatic, but it had no significant effect on the color, water content, texture, taste and also overall appecarance. Key words : fruit leather, pectin, sawo.

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal