Detail Karya Ilmiah
-
ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI JAMU DI JAWA TIMURPenulis : SINDY NURMAYASARIDosen Pembimbing I : Dr. Ir. H. Asfan, MPDosen Pembimbing II :Dr. Moh. Fuad Fauzul M, STP., M.SiAbstraksi
Jamu adalah warisan budaya bangsa yang sudah digunakan secara turun menurun, dimana Indonesia memiliki keunggulan dalam mengembangkan jamu dengan 9.600 jenis tanaman obat yang dapat digunakan sebagai bahan dasar jamu. Munculnya tren “back to nature” membuat semakin maraknya pendirian industri jamu dan membuat semakin meningkatnya persaingan dengan industri farmasi dan sesama industri jamu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur, perilaku dan kinerja industri jamu di Jawa Timur dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja selama periode 2010-2014. Metode yang digunakan adalah OLS (Ordinary Least Square) dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan rasio konsentrasi dan MES (Minimum Efficiency of Scale) sebagai alat ukur struktur, dan untuk kinerja menggunakan proksi PCM (Price Cost Margin). Hasil penelitian didapat, strukur pasar industri bersifat oligopoli ketat dengan rata-rata nilai rasio konsentrasi sebesar 76,22%, sedangkan perilaku industri jamu di Jawa Timur adalah membuat kesepakatan harga dan tingkat output dari jumlah produksi kemudian kinerja industri jamu di Jawa Timur berfluktuasi setiap tahunnya, pada tahun 2011, 2012, 2014 mengalami penurunan sebesar 1,09%, 3,19%, 19,26% kemudian mengalami kenaikan di tahun 2013 sebesar 8,15%. Faktor yang mempengaruhi kinerja industri jamu di Jawa Timur adalah efisiensi. Kata Kunci : Struktur-Perilaku-Kinerja, Price Cost Margin (PCM), Industri Jamu.
AbstractionJamu is the nation's cultural heritage that has been used hereditary. Indonesia has an advantage in developing herbs with 9600 types of medicinal plants which can be used as basic ingredient of jamu. The emergence of “back to nature’ trend increase establishment of jamu industry and increase competition with the pharmaceutical industry and fellow jamu industry. This study aims to determine structure, behavior and performance of jamu industry in East Java and the factor which affect the performance during the period 2010-2014. The method used OLS (Ordinary Least Square) by using secondary data. This research used concentration ratio and MES (Minimum Efficiency of Scale) as measuring instrument of structure. Proxy PCM (Price Cost Margin) used for performance. The results obtained, industrial market structure was a strict oligopoly with the average value of concentration ratio of 76.22%. However, the behavior of jamu industry in East Java made a price agreement and the output level of total production and performances of jamu industry in East Java fluctuates annually. In 2011, 2012, 2014 decreased by 1.09%, 3.19%, 19.26% and increased by 8.15 in 2013. The factor which affect the performance of Jamu industry was efficiency. Keywords : Structure-Behavior-Performance, Price Cost Margin (PCM), Jamu Industry.