Detail Karya Ilmiah

  • ANALISIS PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA INDUSTRI KERUPUK AMPLANG (Studi Kasus UD. Bintang Kertasada-Sumenep)
    Penulis : Rana Raihana Balqis
    Dosen Pembimbing I : Millatul Ulya, S.TP., MT
    Dosen Pembimbing II :Iffan Maflahah, S.TP., M.Si
    Abstraksi

    Pengendalian mutu merupakan kegiatan untuk mempertahankan mutu produk berdasarkan standar yang sudah ditetapkan perusahaan dan menekan kegagalan/kecacatan produk. UD. Bintang merupakan salah satu industri rumah tangga yang berlokasi di desa Kertasada Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep yang memproduksi kerupuk amplang dengan kapasitas 20-40 kg setiap harinya. Akan tetapi pada industri ini banyak produk yang mengalami kecacatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis cacat pada produk kerupuk amplang, mengetahui pelaksanaan pengendalian mutu proses produksi kerupuk amplang terkendali atau tidak dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi catat produk. Penelitian ini menggunakan metode SQC dengan menggunakan empat alat kendali mutu yaitu, Check Sheet, Diagram Pareto, Diagram Sebab-akibat, dan Peta kendali. Dari hasil penelitian menunjukkan jenis cacat yang terjadi pada produk kerupuk amplang yang diproduksi oleh UD. Bintang yaitu kerupuk patah dan kerupuk tidak sesuai pola. Jumlah setiap jenis kerusakan kerupuk adalah kerupuk patah 53,9%, dan kerupuk tidak sesuai pola 46,07%, Analisis pengendalian mutu proses produksi belum terkendali dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerupuk patah dan tidak sesuai pola pada kerupuk amplang di UD. Bintang yaitu pekerja, proses produksi, kualitas bahan baku yang digunakan. Kata kunci : Pengendalian Mutu, Kerupuk, SQC, Alat Kendali Mutu

    Abstraction

    Quality control is an activity to maintain the quality of products based on the standards established by the company and to suppress the failure / disability of the product. UD. Bintang is one of the household industries located in Kertasada village, Kalianget district, Sumenep regency which produces enchanted crackers with capacity of 20-40 kg per day. However, in this industry many products are experiencing disability. The purpose of this research is to know the type of defect in amplang cracker products, examine the implementation of quality control of production processes crackers amplang controlled or not and to identify the factors that affect the product record. This research uses SQC (Statistical Quality Control) method using four quality control tools that is, check sheet, pareto diagram, cause and effect diagram, and control chart. From the results of the study showed the type of defect that occurs in the product of the kerupuk amplang produced by UD. Bintang are broken crackers and crackers do not fit the pattern. The amount of each type of damage cracker cracker is broken 53.9%, and crackers do not fit the pattern of 46.07%, the quality control of the production process is not under control and the factors that affect crackers broken and does not match the pattern on crackers amplang UD. Bintang are workers, methods, raw materials used. Keywords: Quality Control, Crackers, SQC, Quality Control Tool

Detail Jurnal