Kerawanan pangan merupakan suatu kondisi dimana suatu individu atau rumah tangga tidak dapat memenuhi kebutuhan akan pangan secara terus-menerus. Terdapat tiga subsistem kerawanan pangan yaitu subsistem ketersedian, subsistem akses pangan, serta subsistem penyerapan atau pemanfaatan pangan. Apabila salah satu dari tiga subsistem kerawanan pangan tidak dapat terpenuhi maka suatu daerah atau wilayah tidak bisa dikatakan memiliki ketahanan pangan yang baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan pangan berdasarkan aspek kerawanan pangan menggambarkan peta kerawanan pangan di tingkat desa serta untuk di Kecamatan Gayam Kabupaten Sumenep. Metode yang digunakan dalam penenlitian ini yaitu metode kuantitatif dan analisis komposit. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa berdasarkan aspek ketersediaan pangan 63,3% termasuk pada kategori sangat tahan pangan, 33,3 % termasuk pada kategori sangat rawan pangan, sedangkan sisanya sebesar 3,3% termasuk pada kategori tahan pangan. Berdasarkan aspek askes pangan pada semua indikator termasuk pada kategori sangat rawan pangan. Berdasarkan aspek penyerapan pangan atau pemanfaatan pangan dari seluruh desa yang ada diperoleh hasil yaitu 85% desa yang ada termasuk pada kategori sangat tahan pangan, sedangkan sisanya sebesar 15% termasuk pada kategori sangat rawan pangan.

Food insecurity is a condition which individual or household does not be able to meet the need of food continuously. There are three food insecurity; they are subsystem of availability, food access and the absorption or utilization of food. If one of three subsystem of food insecurity cannot be fulfilled then an area cannot be said have a good resilience of food. The aim of this research is to know food insecurity degree depends on food insecurity aspect with describes map of food insecurity in villages and District of Gayam, Sumenep. Methodology of this research is quantitative research and composition analysis. The result of this research shows that depends on food availability’s aspect, 63.3% belonging to the most food resistance, 33.3% belonging to food insecure and 3.3% belonging to food resistance. According to aspect of food access of whole indicators include the most food insecure. According to food utilization aspect from the whole villages are 85% of village including the most food resistance and the rest of 15% of village includes the most food insecure category

Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal Baca Jurnal