Detail Karya Ilmiah
-
Kajian Tingkat Pendapatan Petani Sawah Irigasi Dengan Diversifikasi Pola Tanam di Pamekasan (Studi Kasus di Desa Gugul dan Larangan Slampar)Penulis : MustajiDosen Pembimbing I : Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.PDosen Pembimbing II :Dr. Ir. Gita Pawana, M.Si.Abstraksi
Pola tanam merupakan teknik yang digunakan petani untuk menentukan jenis dan waktu tanam dalam usaha taninya. Di Pamekasan, pada umumnya petani menggunakan pola tanam yang sudah ada sejak turun-temurun. Penelitian ini dilakukandi Desa Gugul dan Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan dengan metode purposive sampling. Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan informasi dari stakeholder di Kabupaten Pamekasan. Penentuan responden dilakukan dengan metode snowball sampling. Hasil survey menunjukkan bahwa keanekaragaman pola tanam terdiri dari pola tanam padi-padi-tembakau, padi-tembakau, padi-jagung-tembakau dan padi-padi-jagung. Dari keempat pola tanam tersebut, pola tanam padi-padi-tembakau di Desa Larangan Slampar memiliki nilai B/C Ratio tertinggi, yaitu 3,64. Keempat pola tanam diatas juga memiliki indeks diversitas berbeda di masing-masing desa.
AbstractionPlanting patterns are techniques used by farmers to determine the type and time of planting in their farming business. In Pamekasan, farmers generally use cropping patterns that have existed for generations. This research was conducted in the village of Gugul and Larangan Slampar, Tlanakan District, Pamekasan with a purposive sampling method. The location determination is based on information from stakeholders in Pamekasan Regency. Determination of respondents is done by the snowball sampling method. The survey results showed that diversity in cropping patterns consisted of rice-rice-tobacco, rice-tobacco, rice-corn-tobacco and rice-rice-corn. Of the four cropping patterns, the rice-paddy-tobacco cropping pattern in Larangan Slampar Village has the highest B/C Ratio, which is 3.64. The four cropping patterns above also have different diversity indices in each village.