Detail Karya Ilmiah
-
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN DI SENTRA PENANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFISPenulis : R. ALDIMAS SURODIPATI SMDosen Pembimbing I : Ir. H. Suhartono, MP.Dosen Pembimbing II :Dr. Achmad amzeri, S.P., MP.Abstraksi
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN DI SENTRA PENANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS R. Aldimas Surodipati, Suhartono, Achmad Amzeri. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura Jalan Raya Telang PO BOX 02 Kamal, Bangkalan, Madura Email :sm_aldimas@yahoo.com ABSTRAK Kabupaten pamekasan merupakan salah satu kabupaten yang ada di madura dengan luas lahan pertanian sebesar 64.919 Ha atau 82% dari total luas wilayah Kabupaten Pamekasan dan berpotensi untuk menjadi lahan penanaman Durian (Durio zibethinus Murr.). Lahan petanian di kabupaten pamekasan umumnya berupa lahan tegalan yang mencapai luas 46,135 Ha atau 73% dari luas lahan pertanian yang ada dan 18, 784 Ha atau27% lahan pertanian yang berupa lahan sawah. Daerah yang potensial untuk penanaman Durian yaitu terletak di Kecamatan Pegantenan, Waru, Pakong dan Palengaan. Evaluasi kesesuaian lahan merupakan usaha untuk menggambarkan tingkat kecocokan dari sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Hasil evaluasi lahan dinyatakan dengan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan yang bertujuan untuk mengidentifikasi areal lahan yang sesuai untuk pengembangan tanaman Durian. Penelitian ini menggunakan data sekunder serta menggunakan metode Matching sehingga didapat lokasi yang sesuai dengan kelas kesesuaian lahan tanaman durian. Bahan yang digunakan diantaranya peta Administrasi Jawa Timur, data curah hujan, temperatur, peta kelerangan, dan data C-Organik. Sedangkan alat yang digunakan adalah Software ArcGIS 9.3, Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Global Position System(GPS). Kesesuaian lahan aktual terhadap tanaman durian di Kabupaten Pamekasan terbagi menjadi S1 sebesar 123.7 Ha atau sebesar 0.42%, kelas S2 (Sesuai) seluas 25.224 Ha atau sebesar 85.1%, kelas S3(Sesuai marginal) sebesar 360.3 Ha atau sebesar 1.2% dan kelas Tidak sesuai(N) sebesar 3.937 Ha atau sebesar 13.2% dari total luas wilayah penelitian. Kata kunci : Durio zibethinus Murr, Evaluasi Kesesuaian Lahan, SIG
AbstractionEVALUATION SUITABILITY LAND OF CENTER DURIAN PLANT (Durio zibethinus Murr.) IN DISTRICT OF PAMEKASAN USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM R. Aldimas Surodipati, Suhartono, Achmad Amzeri. Study Program Agrotechnology, Agriculture Faculty, Trunojoyo Madura University Telang Street PO BOX 02 Kamal, Bangkalan, Madura Email :sm_aldimas@yahoo.com ABSTRACT Pamekasan Regency is one of the regencies in Madura with an area of 64,919 hectares or 82% of the total area of Pamekasan Regency and has the potential to become Durian (Durio zibethinus Murr.) Planting field. Farm land in pamekasan district generally in the form of cultivated land which reaches 46.135 hectares or 73% of the existing agricultural land area and 18, 784 Ha or27% of agricultural land in the form of paddy fields. Potential areas for Durian planting are located in Pegantenan, Waru, Pakong and Palengaan Subdistricts. Land suitability evaluation is an attempt to describe the level of suitability of a plot for a particular use using a Geographic Information System (GIS). The results of the land evaluation are expressed by land capability and land suitability, which aims to identify areas of land suitable for Durian plant development. This study uses secondary data and uses Matching method so that it can get a suitable location with the class of the land suitability of durian plants. Materials used include East Java Administration map, rainfall data, temperature, light map, and C-Organic data. While the tools used are Software ArcGIS 9.3, Microsoft Word, Microsoft Excel, and Global Position System (GPS). The actual land suitability of durian plants in Pamekasan Regency is divided into S1 (123.7 Ha or 0.42%), S2 (25.224 Ha or 85.1%), S3(360.3 Ha or 1.2%) and class N (3.937 Ha atau sebesar 13.2%). The actual land suitability class can then become a reference in making a potential class of land suitability obtained by providing a treatment that can be reached by farmers against the existing limiting factors so that the constraints of land suitability are reduced or even lost. Key words : Durio zibethinus Murr., Land Sustibility Evaluation, SIG