Detail Karya Ilmiah

  • PENGARUH KONDISI AGROEKOLOGI TANAMAN KELOR (Moringa oliefera) TERHADAP KANDUNGAN SERAT, ALKALOID DAN KLOROFIL DI KABUPATEN PAMEKASAN
    Penulis : Tiara Lifta
    Dosen Pembimbing I : Dr.Agr.Eko Setiawan, SP, M.Si
    Dosen Pembimbing II :Dr.Ir.R.A. Sidqi Zaed, ZM, MS
    Abstraksi

    Kelor merupakan tanaman yang dimanfaatkan sebagai tanaman pagar dan digunakan sebagai obat tradisonal, karena mengandung beberapa zat kimia untuk menyembuhkan penyakit. Kelor dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman Miracle Tree dan Mother’s Best Friend. Senyawa aktif dalam kelor meneybabkan kelor memiliki sifat farmakologis. Klorofil merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki kelor. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat manfaat kesehatan yang diturunkan dari makanan hijau adalah fungsi dari kandungan klorofilnya. Tanaman kelor bukan hanya daunnya saja yang dapat dimanfaatkan tetapi buah kelor juga mempunyai manfaat sebagai penghasil metabolit primer dan metabolit sekunder serta nilai ekonomis yang tak kalah baik. kandungan serat tanaman kelor tertinggi ada pada buahnya, senyawa aktif yang terkandung dalam buah kelor adalah alkaloid. Tujuan dari peneltian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kandungan serat, alkaloid dan klorofil dengan dua jenis tanaman kelor berdasarkan kondisi agroekologi yang berbeda di Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan yaitu metode purposive sampling dengan analisis data menggunakan analisis korelasi dan regresi. Desain penelitian yaitu dilakukan suatu rancangan tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan penelitiannya. Desain penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian deskriptif yaitu penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Hasil penelitian rerata kandungan serat, alkaloid, dan klorofil dua jenis kelor merah dan kelor putih terdapat pada ketinggian tempat yang terendah dengan kondisi suhu dan intensitas cahaya yang tinggi serta kondisi curah hujan yang rendah. Hasil analisis serat, alkaloid dan klorofil pada kelor merah dan kelor putih kecenderungan tidak berbeda signifikan. Kata kunci: Kabupaten Pamekasan, Tanaman Kelor, Serat, Alkaloid, Klorofil

    Abstraction

    Kelor is a plant that used as a hedge and used as a traditional medicine, because it contains several chemicals to cure the disease. Kelor is known worldwide as a plant of Miracle Tree and Mother's Best Friend. The active compound in the moringa causes morbidity to have pharmacological properties. Chlorophyll is one of the important elements of Moringa. Many studies have shown that the level of health benefits derived from green foods is a function of their chlorophyll content. Moringa plants are not only leaves that can be utilized but Moringa also has benefits as a primary metabolite and secondary metabolite as well as economic value is not less good. The highest content of kelor plant fiber is in the fruit, the active compound contained in the fruit kelor is alkaloids. The purpose of this study is to determine the difference of fiber content, alkaloids and chlorophyll with two types of moringa plants based on different agroecological conditions in Pamekasan District. The method used is purposive sampling method with data analysis using correlation and regression analysis. The research design is done a design on how to collect, process and analyze data in a systematic and directed to research can be implemented efficiently and effectively in accordance with the purpose of research. This research design is done by descriptive research that is more research leads to the disclosure of a problem or situation as it is and reveal the facts that exist, although sometimes given interpretation or analysis. The results of the average fiber content, alkaloid, and chlorophyll of the two types of red and white kelor are found at the lowest altitudes with high temperature and light intensity conditions and low rainfall conditions. The results of fiber, alkaloid and chlorophyll analysis on red and white flora tendency were not significantly different. Keywords: Pamekasan Regency, Moringa Plant, Fiber, Alkaloids, Chlorophyll

Detail Jurnal