Detail Karya Ilmiah

  • Analisis Persaingan Pasar dan Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun 2011-2014)
    Penulis : ENI DUWI JAYANTI
    Dosen Pembimbing I : Dr. Mohtar Rasyid, S.E., M.Sc
    Dosen Pembimbing II :Bondan Satriawan, S.E., M. Econ. st.
    Abstraksi

    Eni Duwi Jayanti, Analisis Persaingan Pasar dan Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun 2011-2014). Dibawah bimbingan Dr. Mohtar Rasyid, S.E., M.Sc dan Bondan Satriawan, S.E., M. Econ. st. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persaingan pasar, tingkat efisiensi perbankan, dan hubungan antara persaingan pasar dengan efisiensi. Dengan studi khusus pada Bank Umum Syariah (BUS) tahun 2011-2014. Penelitian ini menggunakan Concentration Ratio (CR) dan Herfindahl Hirschman Indeks (HHI) untuk mengukur persaingan pasar. Sedangkan untuk mengukur tingkat efisiensi mengunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan pasar yang terjadi pada perbankan syariah yang diteliti adalah termasuk persaingan pasar monopolistik dengan tingkat konsentrasi penuh atau oligopoli ketat. Sedangkan tingkat efisiensi sepanjang tahun penelitian sangat beragam. Pada tahun 2011 hanya 2 bank syariah yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen yaitu Bank Panin Syariah (BPS) dan Bank Victoria Syariah (BVS). Kemudian tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 5 bank syariah yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen yaitu BCA Syariah (BCAS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), Bank Mega Syariah (BMS), Bank Panin Syariah (BPS), dan Bank Victoria Syariah (BVS). Selanjutnya pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3 bank syariah yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen yaitu BNI Syariah (BNIS), BCA Syariah (BCAS), dan Bank Mega Syariah (BMS). Sedangkan pada tahun 2014 terdapat 3 bank syariah yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen yaitu BCA Syariah (BCAS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), dan Bank Syariah Bukopin (BSB). Sepanjang tahun penelitian ini persaingan pasar perbankan syariah mengalami peningkatan, disisi lain rata-rata efisiensi perbankan syariah juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa persaingan pasar dan efisiensi berhubungan positif. Sehingga dapat diktakan apabila terjadi peningkatan persaingan akan meningkatkan efisiensi. Meskipun perbankan syariah di Indonesia berada dalam keadaan persaingan yang monopolistik, namun perbankan syariah di Indonesia masih mampu beroperasi secara efisien atau bekerja seefisien mungkin. Kata kunci: Persaingan Pasar, CR4, HHI, Efisiensi, DEA

    Abstraction

    Eni Duwi Jayanti, An analysis of Market Competition and Efficiency Islamic Banking in Indonesia (Case Study of Commercial Bank Syariah periode 2011-2014). Advisors of Dr. Mohtar Rashid, S.E., M.Sc and Bondan Satriawan, S.E., M. Econ. St. The purpose of this study was to determine the market competition, the level of banking efficiency, and the relationship between market competition with efficiency. With special studies on Islamic Banks (BUS) in 2011-2014. This study uses the Concentration Ratio (CR) and Herfindahl Hirschman Index (HHI) to measure market competition. Meanwhile, to measure the efficiency of the method of Data Envelopment Analysis (DEA). The results of this study indicate that market competition occurred in the studied Islamic banking is included monopolistic market competition to the level of full concentration or tight oligopoly. While the level of efficiency throughout the years of the study is very diverse. In 2011 only two Islamic banks to achieve efficiency levels of 100 percent, Bank Panin Syariah (BPS) and Bank Victoria Syariah (BVS). Later in 2012 has increased to five Islamic banks to achieve efficiency levels of 100 percent is BCA Syariah (BCAS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), Bank Mega Syariah (BMS), Bank Panin Syariah (BPS), and Bank Victoria Syariah (BVS ). Subsequently in 2013 decreased to 3 Islamic banks to achieve efficiency levels of 100 percent of the BNI Syariah (BNIS), BCA Syariah (BCAS), and Bank Mega Syariah (BMS). While in 2014 there were three Islamic banks to achieve efficiency levels of 100 percent is BCA Syariah (BCAS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), and Bank Syariah Bukopin (BSB). Throughout the year this study Islamic banking market competition has increased, on the other hand the average efficiency of Islamic banking is also increasing every year. It can be said that the market competition and efficiency are positively related. So even though Islamic banking in Indonesia is in a state of monopolistic competition, but Islamic banking in Indonesia is still able to operate efficiently or as efficient as possible. Keywords: Market Competition, CR4, HHI, Efficiency, DEA

Detail Jurnal