Detail Karya Ilmiah

  • “LABA BUKAN SEKADAR MATERI:” MAKNA LABA DIMATA PELAKU USAHA LUDRUK
    Penulis : RIZKY DWI PRAMONO
    Dosen Pembimbing I : Robiatul Auliyah, SE., MSA
    Dosen Pembimbing II :Asyim Asy’ari, SE., M.Ak
    Abstraksi

    Penelitian ini berupaya mengungkap makna laba pada pelaku usaha yang bergerak di bidang seni budaya. Tujuan penelitian untuk penggalian kesadaran mengenai pemaknaan laba yang tidak seberapa nilainya dari segi materi inilah yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi transedental dengan menggali kesadaran dari pelaku usaha yang melakukan. Hasil penelitian ini terdiri dari dua hal. Pertama, Laba Dimaknai sebagai materi dengan klasifikasi sebagai sarana pembayaran. Materi tidak lepas dari bentuk fisiknya yaitu uang dijadikan alat tukar untuk keberlangsungan sebuah usaha. Kedua, laba bukan sekadar materi yang diklasifikasikan menjadi empat anatar lain: Amanah dalam menjalankan usaha seni budaya, Keiklhasan dalam melestarikan budaya, Sabagai kepuasan batin dan Sebagai sarana hiburan. Amanah merupakan bentuk tanggung jawab serta harus dipenuhi dengan rasa iklhas dalam menjalankan sebuah usaha yang bergera di bidang seni budaya ini sehingga mudaya Sinar Nusantara Kata Kunci: Makna Laba, Fenomenologi Transedental

    Abstraction

    This research seeks to reveal the meaning of profit in business actors who engaged in arts and culture. The purpose of the research is to extract awareness about the meaning of profit is not much value in terms of this material is became the aim of the researchers doing this research. This research uses the method transcendental phenomenology by exploring the consciousness of the business actor do. The results of this study consist of two things. First, Profit Meaned as material with classification as a means of payment. Material does not get out of shape physical is the money used as a medium of exchange for the sustainability of a business. Second, profits are not just material that is classified into four other elements: Amanah in running the business of art and culture, keiklasan in preserving culture, Sabagai inner satisfaction and As a means of entertainment. Amanah is form of responsibility and must be filled with a sense of cunning in running a business that flirts in the field of art and culture so that the young Sinar Archipelago Keywords: Meaning of Profit, Transedental Phenomenology

Detail Jurnal