Detail Karya Ilmiah
-
MENELUSURI FAKTA “PRAKTIK AKUNTANSI” PADA PETANI GARAM (PENGGARAP DAN PETAMBAK GARAM) : BENTUK DAN PEMAKNAANNYAPenulis : Rustam Kholifatur RahmaniahDosen Pembimbing I : Achdiar Redy Setiawan, SE, MSA., Ak., CADosen Pembimbing II :Muhammad Asim Asy’ari, SE., MAkAbstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi-informasi mengenai bentuk “praktik akuntansi” yang dapat dilakukan oleh petani garam dalam menunjang usahanya untuk mengelola garam. Berilkutnya yaitu untuk mengungkapkan makna dari bentuk “praktik akuntansi” yang mereka terapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan fenomenologi transendental. Dengan pendekatan ini, maka informan diberi keluasan untuk menceritakan dirinya sendiri. Informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang petani garam yang sudah berpengalaman di bidang ini . Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani garam di Desa Bunder ini terbagi menjadi dua jenis petani yaitu, pertama, penggarap dan kedua, petambak garam. Perbedaan antara kedua jenis petani garam tersebut dapat dilihat dari kepemilikan lahan garam. Terdapat perbedaan antara kedua jenis petani garam ini, jikalau penggarap di sini tidak mempunyai lahan sendiri. sedangkan untuk petambak garam mereka punya lahan sendiri. dari perbedaan tersebut maka fakta “praktik akuntansi” antara kedua jenis petani garam tersebut mempunyai perbedaan. Kalau petani garam (penggarap) mereka menerapkan atau mempraktikkan “praktik akuntansi” yang berupa pencatatan dan di sisi lain penggarap ini hanya mengandalkan ingatan saja. Pencatatan dilakukan terkait biaya yang dikeluarkan oleh pemilik lahan. Pencatatan tersebut dilakukan dengan kesadaran penggarap bahwa hal tersebut sebagai keharusan dan bentuk pertanggungjawaban dari penggarap. Sedangkan bagi petani garam (petambak garam) di sini mereka menerapkan atau mempraktikkan yang akuntansi sederhana yang berbeda dengan yang dipraktikkan penggarap. Jadi petambak garam di sini hanya mengandalkan ingatan mereka saja. Mereka tidak melakukan pencatatan dengan alasan bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan dapat di kalkulasi serta mudah di ingat. Kata Kunci: Petani Garam, “Praktik Akuntansi”, Pencatatan, Biaya, Maknanya.
AbstractionThis study aims to explore information about the form of "accounting practices" that can be done by salt farmers in supporting their business to manage salt. It showed the meaning of the form of "accounting practice" they applied. The research design of this research was qualitative research by using transcendental phenomenology approach. In this approach, the informant can tell about himself freely. The main informants in this research consisted of three salt farmers who have experience in this field. The results showed that salt farmers in Bunder Village is divided into two types of farmers, the first is cultivators and the second is salt farmers. The difference between the two types of salt farmers was from the ownership of the salt land. There is a difference between these two types of salt farmers which the cultivators do not have their own land. While for salt farmers, they have their own land. From the difference, so the fact of "accounting practice" between the two types of salt farmers have a difference. If the salt farmers (cultivators), they applied or practiced "the accounting practices" in the form of recording and on the other hand the cultivator only rely on memory. Recording was done by relating to the cost incurred by the land owner. The recording was done by the cultivator awareness that it is a necessity and a form of responsibility from himself. While for salt farmers (salt farmers), they applied or practiced a simple accounting different from the cultivators did. Therefore, the salt farmers only rely on their memories. They did not record with the reason that the costs incurred can be calculated and easy to remember. Keywords: Salt Farmer, "Accounting Practice", Recording, Cost, Meaning.