Detail Karya Ilmiah

  • “PAHIT”NYA GARAM: SEBUAH STUDI DRAMATURGI
    Penulis : ACH FAWAID AS'AD
    Dosen Pembimbing I : ACHDIAR REDY SETIAWAN,SE.,MSA.,Ak.,CA
    Dosen Pembimbing II :MUHAMMAD ASIM ASY'ARI,SE.,M.Ak
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap lakon “kuasa” tengkulak terhadap petani garam dalam konteks praktik penentuan harga jual, selanjutnya mengkritisi kuasa tengkulak terhadap petani garam. Tirani “kuasa” tengkulak terhadap petani garam menjadi bagian utama dalam setiap cerita. Penelitian ini menggunakan pendekatan dramaturgi. Alat dramaturgis, seperti: Performance, region dan perilaku region dan management of impression menjadi bagian kelengkapan cerita “kuasa” tengkulak atas petani garam. Teknik kesan yang digunakan oleh para aktor sebagai bentuk gambaran “diri” terhadap aktor yang lain ataupun audien. Terungkap tirani “kuasa” tengkulak yang membentengi harga jual garam pada petani seperti kuasa lahan buja’an, otangan, dan krusan, serta tengkulak mempunyai otoritas sepenuhnya untuk menentukan kualitas garam K1, K2, dan K3. Praktik penentuan harga jual garam yang tidak memihak kepada petani menjadi tontonan serangkaian proses yang diwarnai penindasan selama pertunjukan berlangsung. Kata kunci: kuasa, tengkulak, petani garam, dramaturgi, harga jual

    Abstraction

    ABSTRACT This article aims to reveal the lakon "powerful" middleman for salt farmers in the context of the determination practice in selling price, then criticize the power middleman for salt farmers. The tyranny "powerful" middleman for salt farmers a part of major every story. This article uses a dramaturgical. Dramaturgical tools, such as: performance, region and region behavior and management of impression become the completeness part of story "powerful" middleman for salt farmers. Impression technique used by actors as a form of images of the "self" to the other actors or the audience. Revealed tyrannical "powerful" middleman who fortify salt selling price to farmers as buja'an land power, otangan, and krusan, and middleman have full authority to determine the quality of salt K1, K2, and K3. The practice of determination the selling price of salt that is not partial to farmers become spectacle of oppression processes series in the during of show. Keywords: powerful, middlemen, salt farmers, dramaturgical, the selling price

Detail Jurnal