Detail Karya Ilmiah

  • Nilai Persaudaraan dan Sokkla dalam Penentuan Harga Jual Roti dan Kue
    Penulis : Rusmiati Ningsih
    Dosen Pembimbing I : Robiatul Auliyah, SE., MSA
    Dosen Pembimbing II :Achdiar Redy Setiawan, SE., MSA., Ak., CA
    Abstraksi

    Penelitian ini berupaya untuk mengungkap praktik penentuan harga jual roti dan kue di Madura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam proses penemuan jawaban, dan pendekatan fenomadurologi dalam proses analisis yaitu dengan mengekstensikan kesadaran mengenai “Aku” dengan kebudayaan Madura. Pendekatan tersebut dipilih karena peneliti membutuhkan kedalaman untuk mengungkap realita di balik fenomena tersebut. Informan dalam penelitian ini ada dua yaitu informan utama yaitu pemilik usaha rumahan berjumlah 2 orang, serta informan pendukung yaitu pelanggan yang berjumlah 4 orang. Situs penelitian ini dilakukan di tempat usaha yaitu Jl. K Lemah Duwur Bangkalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik penentuan harga roti atau kue yang terjadi memiliki beberapa kesamaan konsep dengan teori yaitu dalam perhitungan harga pokok produksi. Namun, yang membedakan yaitu adanya nilai-nilai budaya Madura yang melekat pada pemilik sehingga terdapat perlakuan yang berbeda dalam penentuan harga yang tidak tercover di akuntansi biaya ataupun akuntansi manajemen. Setelah mengeksplorasi secara mendalam, maka nilai-nilai yang terkandung yaitu Persaudaraan yang terwujud dengan adanya rasa untuk saling membantu, non kompetitif antar pemilik usaha rumahan, neser sebagai ungkapan perhatian, serta adanya kepercayaan antara pemilik dengan pelanggan. Nilai lain yang terkandung yaitu Sokkla (Keagamaan) yang terwujud dengan adanya pandangan bahwa tetangga dan keluarga sebagai jalan untuk mendapatkan amal, harga menjelang sore sebagai tabungan di akhirat, serta kepasrahan kepada Tuhan sehingga merasa tidak pernah mengalami kerugian. Kata Kunci: Harga Jual, Fenomadurologi, Persaudaraan, Sokkla (Keagamaan)

    Abstraction

    This research seeks to uncover the practice of selling bread and cakes in Madura. This research using qualitative methods in the process of discovery the answers, and also phenomadurological approach in the process of analysis the extending about awareness of "Aku" with Madura culture. The approach is chosen because researchers need the depth methods to reveal the reality behind the phenomenon. The research is also need the informants, there are two main informants is home business owners amounted to 2 people, as well as supporting informants that the customer amounted to 4 people. This research site was conducted at the place of home business in Jl. K Lemah Duwur Bangkalan. The results showed that the practice of determining the price of bread or cakes that occur has some similarity to the concept of theory which is in the calculation of the production cost. However, the difference is the existence of Madura cultural values attached to the owner so there are different treatments in pricing that is not covered in cost accounting or management accounting. After the deeply exploring, the values contained are the Fraternity that embodied with a sense of mutual help, non-competitive between home-based business owners, neser as expression of attention, and the trust between the owner and the customer. Another value contained is Sokkla (Religious) which is realized with the overview that neighbors and families as a way to get charity, the price before the afternoon as a savings in the afterlife, as well as submission to God so feel never lose. Keywords: Selling Price, Phenomadurology, Fraternity, Sokkla (Religious)

Detail Jurnal