Detail Karya Ilmiah

  • Budaya Memelihara Sapi Kerapan Pada Masyarakat Madura : Refleksi nilai Ekonomis dan Prestise Pemilik (Tinjauan Etnografis dari sisi Pengelolaan Keuangan)
    Penulis : Agnes Sintia Debby
    Dosen Pembimbing I : Robiatul Auliyah, SE., MSA
    Dosen Pembimbing II :Achdiar Redy Setiawan, SE., MSA., Ak ., CA
    Abstraksi

    Peneliti ini bertujuan untuk mengungkap budaya memelihara sapi kerapan pada masyarakat Madura dalam merefleksi nilai ekonomis dan prestise pemilik ditinjau dari sisi pengelolaan keuangan. Peneliti lebih terfokus pada pengelolaan keuangan yang dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pencatatan untuk memelihara sapi kerapan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih terfokus pada pengelolaan keuangan yang dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pencatatan untuk memelihara sapi kerapan.Yang pertama, sapi kerapan pada tahap perencanaan sebagai refleksi nilai ekonomis, Masa umur produktif hingga habis masa umur produktif sapi merupakan nilai ekonomis dari sapi kerap dimana terdapat pengelolaan keuangan didalamnya dengan biayabiaya yang dikeluarkan setiap hari mulai dari modal awal, segi perawatan, hingga gaji pekerja, Kedua, Sapi kerapan pada tahap pelaksanaan sebagai refleksi prestise pemilik sapi. ketika pelaksanaan lomba ajang pesta rakyat pemilik sapi yang mengikuti lomba merasa akan status kedudukan tinggi karena masyarakat Madura percaya orang yang memiliki sapi kerap adalah orang yang berlimpah materi.Ketiga, Keiga, Pencatatan biaya pemeliharaan sapi kerap berbasis “kepercayaan”. Orang yang dipercaya pada intinya tidak melakukan pencatatan khusus dalam mengeluarkan biaya karena pemilik sapi mempercayakan sepenuhnya kepada orang yang dititipkan, hanya saja orang yang dipercaya tersebut mencatatnya diluar kepala sehingga bentuk laporan yang diberikan kepada pemilik sapi hanya berupa ingatan dan kemudian disampaikan biayabiaya apa saja yang dikeluarkan setiap hari. Kata Kunci : Budaya Sapi Kerapan, Masyarakat Madura, Nilai Ekonomis, Prestise Pemilik, Etnografis, Pengelolaan Keuangan.

    Abstraction

    The research is a qualitative study using an ethnographic approach. The results showed that it is more focused on financial management starting from the planning phase, the implementation phase and phase to keep cows kerapan.The first, bull race in the planning stages as a reflection of economic value, productive age period until the expiration of the productive life of cows is an economic value of cows often where there is a financial management therein with the costs incurred each day starting from the initial capital, in terms of treatment, until the workers' salaries, Second, bull race at the implementation stage as a reflection of the prestige of the owner of the cow. when the implementation of competition event party of the people who follow the race cattle owners will feel high status position because the Madurese trust people who have cows often are abundant material. The third, Recording cow maintenance costs are often based on "trust". People who believed in essence did not record specialized in pay for the cow's owner entrusted entirely to the person who deposited, only the people who believed the record outside the head so that the form of the report is given to the owner of the cow is only a memory and then passed on the costs of any issued every day. Keywords : Bull race culture, Madurese community, economic value, prestige owners, ethnography, financial management

Detail Jurnal