Detail Karya Ilmiah

  • PROBLEMATIKA HUKUM TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI AKAD MUDHARABAH DI YAYASAN BAITURRAHMAH SEJAHTERA SIDOARJO
    Penulis : PURWANINGSIH
    Dosen Pembimbing I : Indah Purbasari S.H., LLM.,
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Yayasan Baiturrahmah Sejahtera Sidoarjo (YBS) merupakan salah satu lembagapengelola wakaf yang bergerak dibidang pengembangan potensi wakaf berupa wakaf uang. Dana wakaf disetor wakif untuk dikelola oleh nadzir dalam bentuk wakaf produktif. Pengelolaan wakaf produktif di YBS menggunakan akad kerjasama mudharabah. Penelitian ini bertujuan memperoleh kejelasan mengenai pengelolaan wakaf produktif dan ketepatan penggunaan akad mudharabah dalam penyaluran dana wakaf produktif di YBSberdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Wakaf dan ketentuan Hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan wakaf produktif oleh nadzir di YBS tidak menerbitkan sertifikat wakaf uang yang semestinya menjadi hak wakif, hal ini tidak sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Wakaf. Nadzir di YBS sebaiknya paham terhadap tugas-tugasnya sesuai ketentuan dalam Undang-undang Wakaf dan segera menerbitkan sertifikat wakaf uang untuk wakif. Penggunaan akad mudharabah tidak tepat digunakan dalam perjanjian kerjasama oleh YBS (shahibul maal/pemilik modal) terhadap kerugian yang ditanggung mudharib yakni PT Indonesia Berkah Mandiri, karena menimbulkan potensi kerugian dan berkurangnya nilai wakaf. Kerugian semestinya ditanggung oleh shahibul maal. Namun, penanggungan kerugian oleh YBS akan berakibat pada berkurangnya nilai wakaf. Pengurangan nilai wakaf akan berakibat hilangnya kekekalan wakaf. Hal ini bertentangan dengan ketentuan dalam KHES.YBS semestinya tidak menggunakan akad kerjasama yang berbasis bagi hasil yakni akad mudharabah karena berpotensi mengurangi nilai wakaf.

    Abstraction

    Baiturrahmah Sejahtera Foundation of Sidoarjo (YBS) is one of the waqf managing agencies engaged in the development of waqf potential in the form of cash waqf. Waqf funds are depositedwakif to be managed by nadzir in the form of productive waqf.Productive of waqf management in YBS uses mudharabah cooperation agreement. This study aims to obtain clarity regarding the management of productive waqf and the accuracy of the use mudharabah contracts in the distribution of productive wakaf funds in YBS under the provisions of the Waqf Law and the provisions of Islamic Law.The research method used empirical law research by using qualitative approach The results of this study indicate that the management of productive waqf by nadzir in YBS does not issue a waqfcertificate of money which should be a wakif right, this is not in accordance with the provisions of the Waqf Law. Nadzir at YBS should understand to his duties in accordance with the provisions of the Waqf Law and immediately publish a waqf certificate of money for the wakif.The use of mudharabah contracts is not appropriately used in cooperation agreement by YBS (shahibulmaal/capital owner) to the loss that is borne by mudharib namely PT Indonesia BerkahMandiri, because it leads to potential loss and decrease of waqf value. Losses should be borne by the shahibulmaal. However, the loss responsibilities by YBS will result in a decrease in the value of wakaf. This reduction in the value of waqf will result in the loss of conservation of waqf. This is contrary to the provisions in KHES. YBS should not use a profit sharing contract based on divide result the mudharabah contract because it has the potential to reduce the value of waqf.

Detail Jurnal