Detail Karya Ilmiah

  • TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BURUNG KICAU BERSYARAT (STUDI KASUS DI DESA SOCAH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN)
    Penulis : Moch Khoirul Huda
    Dosen Pembimbing I : Shofiyun Nahidloh, S.Ag., M.HI.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Skripsi ini berjudul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Burung Kicau Bersyarat” dengan latar belakang bahwasannya saat ini yang terjadi pada desa Socah adalah terjadinya praktik jual beli burung kicau bersyarat, yang pada praktiknya burung yang akan dijual sebagai barang jaminan bagi para pembeli, hal ini mengacu adanya kerugian bagi para penjual, dalam Fiqih Muamalah di jelaskan syarat yang dijual belikan haruslah jelas, akan tetapi hal ini sudah menjadi kebiasaan pada masyarakat Socah, maka dengan latar belakang tersebut perlu di teliti dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana praktik jual beli burung bersyarat, serta bagaimana tinjauan Hukum Islam dalam praktik jual beli burung bersyarat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif. yaitu penelitian ini langsung terjun ke lapangan dengan meneliti secara langsung melakukan pengamatan serta wawancara atau interviuw, sumber data yang digunakan adalah menggunakan data primer dan data skunder serta tehnik analisa data menggunakan metode deduktif yaitu dengan cara menarik kenyataan umumkemudian mengambil kesimpulan dengan bersifat khusus. Berdasarkan analisa penulis dari segi tinjauan hukum Islam terhadap jual beli burung bersyarat yang dilakukan di Desa Socah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan adalah sudah sesuai dengan hukum Islam atau diperbolehkan karena sudah terpenuhinya syarat dan rukun jual beli, dan juga dalam syarat luzum meskipun ada khiyaar syarat yaitu pilihan untuk meneruskan atau membatalkan jika burung tersebut tidak berbunyi, karena kedua belah pihak sama-sama sepakat atau setuju dalam hal tersebut, tanpa adanya paksaan dari masing-masing kedua belah pihak. Serta untuk pembeli yang harus membayar ganti rugi ketika burung mati waktu dibawa pulang menurut ulama hanafiyah diperbolehkan karena itu sudah menjadi tanggung jawab pembeli, dan hak khiyarnya bagi pembeli menjadi gugur atau batal. Kata kunci: jual beli bersyarat, khiyar syarat, hukum Islam.

    Abstraction

    A titled of this research is “An Observation of Islam Laws to Sale Practices of Conditional Chirping Birds“ with the background that currently occurred in Socah village is occurrence the practices of conditional chirping birds, in the practices a birds that will be sale made as guarantie for the buyer, it is refer to the unadvantages to the seller, in Fiqh Muamalah explains that pre-requirement must be clear, but it is become a habit in Socah’s society, so with this background, it is important to analyze in find how an observations of Islam laws in sale practice of chirping birds. This research uses qualitative field research method. This method is the research which directly to the field by conducting an interview. The sources of data of this research are primary data and secondary data and the technique analysis of this research is using deductive method, this method is conducted with find the general fact and then takes a conclusion in a special way. According to the writer’s analysis, an observation of Islam laws to sale practice of conditional chirping birds which is conducted in Socah, Socah, Bangkalan is appropriate with Islam laws because it has fulfilled with the terms and the pillars of sales and in the terms of luzum although there is khiyar of pillar, that is option to continue or cancel if the bird does not sing, because of both agree or disagree with this sales and without compulsion from both sides. The buyer must be pay compensation when the bird is die while taken in home, according to Hanafiyah it is allowed because it is the responsibility of the buyer, and the khiyar for the buyer to be void. Keywords: conditional sale, khiyar terms, Islam laws

Detail Jurnal