Detail Karya Ilmiah

  • Minat Remaja Pelaku Ludruk Di Sanggar Medang Taruna Budaya Surabaya
    Penulis : Allyah Zebrina
    Dosen Pembimbing I : Dr. Setyaningsih,Spsi., M.Si.
    Dosen Pembimbing II :Onny Fransinata Anggara, S.Psi., M.Si., Psikolog
    Abstraksi

    Minat remaja sebagai pelaku ludruk merupakan suatu pengalaman yang unik bagi seorang remaja milenial di era gobalisasi saat ini, terutama remaja yang telah menjadi seniman di usia muda yaitu sebagai pelaku ludruk sejak anak-anak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meneliti pengalaman remaja pelaku ludruk di sanggar medang taruna budaya Surabaya. pemilihan partisipan penelitian dilakukan secara purposive. Partisipan terdiri dari 3 remaja berusia 15 sampai 17 tahun serta telah bergabung dengan sanggar MTB selama 5 tahun. Penggalian data menggunakan observasi dan wawancara. Metode penelitian yang digunkan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Interpretative Phenomenologycal Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat remaja pelaku ludruk di Sanggar Medang Taruna Budaya Surabaya menunjukkan bahwa minat muncul dari dalam diri partisipan sendiri yaitu, minat intrinsik dan minat dari luar yaitu dukungan orang tua, keluarga yaitu minat ekstrinsik. Selain itu, terdapat pandangan bahwa minat remaja terhadap ludruk menimbulkan afek positif yaitu rasa senang dan bangga. Secara keseluruhan, partisipan dalam penelitian ini memperoleh dampak positif yaitu rasa bangga dan rasa percaya diri. Kata Kunci: Minat, Remaja, Ludruk, interpretative phenomenological analysis

    Abstraction

    The interest of adolescents as perpetators of ludruk is a unique experience for a millenial teenager in the current era of globalization, esspecially teenagers who have become artists at a young age namely as perpetrators of violence since children. The purpose of this study was to examine the experiences of teenagers who were perpretators in the comumunity of medang taruna budaya of Surabaya. the selection of participant research was conducted purposively. Participants consisted of 3 teenagers with age 15 until 17 years old and had joined the community of medang taruna budaya surabaya. extracting data using observation and interviews. The research method used was qualitative with a phenomenological approach to interpretative phenomenological analysis. The result of this study indicate that the interest of teenagers who are pretators in the community of medang taruna budaya Surabaya shows that interesrt aries from within the participant themseleves that is, intrinsic interest and interest form outside, namely the support of parents, families, namely extrinsic interests. Ther than that, there is a view that interest in ludruk has a positive effect that is feelling happy and proud. Overall, the participants in this study had a positive impact of pride and confidence. Keyword : interests, teenagers, ludruk, interpretative phenomenological analysis

Detail Jurnal