Detail Karya Ilmiah

  • GAMBARAN HARGA DIRI PELAKU TRADISI SAWER DALAM PERTUNJUKAN MUSIK DANGDUT DI DESA POCONG, KECAMATAN TRAGAH, KABUPATEN BANGKALAN
    Penulis : Zakiyatul Faizah
    Dosen Pembimbing I : dr. Siti Nurfitria, S.Ked, M.Biomed
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Sebagian besar penduduk di Desa Pocong menggemari tradisi sawer, mulai dari anak-anak, pemuda, hingga orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran harga diri pelaku sawer dalam pertunjukan musik dangdut di Desa Pocong Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik yang digunakan dalam pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah 3 laki-laki dewasa dini, warga asli Desa Pocong yang menjadi pelaku sawer. Analisis data sesuai dengan pendapat Milles & Huberman menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu gambaran harga diri pelaku tradisi sawer pada empat aspek harga diri yang meliputi: kekuasaan, keberartian, kebajikan, dan kemampuan. Pertama, aspek kekuasaan menunjukkan bahwa pelaku sawer tidak dapat mengontrol jumlah uang yang dikeluarkan untuk menyawer akan tetapi dapat mengontrol perilaku penyawer lainnya. Kedua, aspek keberartian menggambarkan bahwa keluarga pelaku sawer mendukungnya untuk melakukan tradisi sawer. Ketiga, aspek kebajikan menunjukkan bahwa pelaku sawer tetap menyawer meskipun mengetahui hal itu melanggar agama. Keempat, aspek kemampuan menggambarkan bahwa setiap pelaku sawer merasa semakin senang jika dikenal banyak orang karena sering menyawer. Kata kunci: Harga diri, pelaku sawer, Desa Pocong.

    Abstraction

    Almost people in Pocong Village like sawer tradition, starting from children, teenagers, until old peoples which male or female. This research aim to know the portrait of self esteem pelaku sawer in concert performances of dangdut at Pocong Village, Tragah District, Bangkalan Regency. This research use qualitative method with approach a case study. The technique that used for taking subject is purposive sampling technique. The subjects that observed in this research are three adults early men, native of Pocong Village who become pelaku sawer. Data Analysis based on Milles & Huberman’s theory that is data reduction, data display, and conclusion. The result that obtainable in this research is portrait of self esteem pelaku sawer on four aspects of self esteem which covered by : power aspect, significance aspect, virtue aspect, and competence aspect. First, power aspect show that pelaku sawer can not control amount money that spent to do sawer, but can control other pelaku sawer’s behavior. Second, significance aspect portrait that the family of pelaku sawer are support them to do sawer tradition. The third, virtue aspect show that pelaku sawer still do sawer although he has known it was infringe the religion. The fourth, competence aspect portrait that each pelaku sawer feel happier if they are more popular because often do sawer. Key words : self esteem, pelaku sawer, Pocong Village.

Detail Jurnal