Detail Karya Ilmiah

  • ADVERSITY QUOTIENT (AQ) PADA TUNADAKSA DEWASA AWAL YANG BEKERJA
    Penulis : LARAS AVIFUROHMAH
    Dosen Pembimbing I : Alifah Rahma Wati, S.Psi., M.Si. Psikolog
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    ABSTRAK Laras Avifurohmah 120541100001. Adversity Quotient (AQ) pada Tunadaksa Dewasa Awal yang Bekerja. Skripsi. Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. 2017 Halaman : xvii+15 Lampiran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Adversity Quotient (AQ) pada tunadaksa dewasa awal yang bekerja. Adversity Quotient (AQ) adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam menghadapi rintangan atau kesulitan secara teratur. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang dewasa yang berusia 36 sampai 40 tahun (SN, JK, dan DY), penyandang tunadaksa dan sedang bekerja di pabrik, dimana teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara semistruktur. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adversity quotient diperoleh dari hasil kolaborasi empat dimensi adversity quotient, yaitu kendali diri (control), asal-usul dan pengakuan (origin dan ownership), jangkauan (reach), dan daya tahan (endurance). Dalam penelitian ini penyandang tunadaksa memiliki kendali disetiap kesulitan yang sedang mereka hadapi dan mampu menghadapi kesulitan, dengan mengerjakan sebisannya, dan ketika tidak dapat mengatasi kesulitan mereka meminta bantuan kepada rekan kerja. Mereka mengetahui apa yang menjadi penyebab dari kesulitan yaitu karena kondisi fisik yang mereka miliki. Dari kesulitan yang mereka miliki, menimbulkan dampak yang harus ditanggung oleh perusahaannya, dan mereka mendapat gaji yang sedikit. Dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan mereka membutuhkan waktu dalam beradaptasi untuk menyelesaikannya, meskipun waktu yang mereka butuhkan relatif panjang sesuai dengan masalah atau kesulitan yang dihadapi. Penyandang tunadaksa yang bekerja dalam penelitian ini memiliki Adversity Quotient dalam tingkatan climber. Climber merupakan kelompok orang yang selalu optimis, melihat peluang-peluang melihat harapan di balik keputusasaan, selalu ada rasa untuk bangkit dan maju. Individu climber ini memilih untuk terus bertahan untuk berjuang menghadapi berbagai macam hal yang akan terus menerjang, baik itu dapat berupa masalah, tantangan, hambatan, serta hal-hal lain yang terus dapat setiap harinya. Kata Kunci : Adversity Quotient (AQ), Tunadaksa, Dewasa Awal, Bekerja Daftar Pustaka : 25 (1993-2015)

    Abstraction

    ABSTRACT Laras Avifurohmah (120541100001). Adversity Quotient (AQ) on orthopedically handicapped of adults in the biginning of work. Thesis. Psychology of Faculity of Sosial and Cultural Science.University Trunojoyo Madura. 2017. Page : xvii + 15 Apendixes This study is aimec to know Adversity Quotient (AQ) on orthopedically handicapped in the beginning of the work. Adversity Quotient (AQ) is the intelligence of someone in facing of obstacles or difficulties regularly. The subject in this research is three adults aged thirty-six years old to forty years old. (SN, JK, and DY), who experiences orthopedically handicapped and working in a factory, where the technique of sampling by using interview semi- stucture technique. Technicque of analyzing the data that used in this study is based on Miles and Huberman that is data reduction, data display, and drawing conclusion. In this research. The Orthophedically handiecapped having control in all dificulties that they faced and able to face the dificulties with working that they can be done, and when they can not solve their problems and then they ask to their collegue. They know what that be the problem of their dificulty that is physcally that they had. From the dificulties that they have give impact which must be beared by their company, and they obtainless sallary. In solving the dificulties they need time to be adaptated to solve it, although, they need long time based on problem that they faced. The result of this study shows adversity quotient obtained by the result of four dimensions adversity quotient they are control, origin and ownership, reach, and endurance. An orthopedically handicapped who working in this study means having adversity quotient in climber level. Climber is agroup of people who always feels optimistic, loking at oppurtinitie, looking at a hope behind despair, always havefeeling to be an advanced person. Climber individual is choosing to always survive for battle in facing many kinds of things that they faced by, either problems, challenge, obstacle and also others that always they get in everyday. Key word : Adversity Quotient (AQ), orthopedically handicapped, early adult, working References : 25 (1993-2015)

Detail Jurnal