Detail Karya Ilmiah

  • Pola komunikasi anak tunarungu pada sekolah inklusif (studi deskriptif kualitatif di Sekolah SDN Kelampis Ngasem 1/246 Surabaya).
    Penulis : Panca Ariyanti
    Dosen Pembimbing I : Dr. Yuliana Rakhmawati. S.Sos, M.Si
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian pola komunikasi anak tunarungu dengan teman sekolahnya di SDN Klampis Ngasem 1/246 Surabaya dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi interpersonal untuk mengetahui interaksi yang terjadi pada 3 siswa ABK Tunarungu kelas 2A dengan teman sekolahnya. Deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang menjelaskan tiga komponen kehidupan secara bersama-sama yaitu bahasa, komunikasi, dan kebudayaan. Untuk itu telah diidentifikasi aktivitas-aktivitas yang khas, komponen komunikasi yang membentuk aktivitas tersebut. Pola komunikasi yang dimaksud adalah pola komunikasi antara siswa ABK tunarungu dengan sesama ABK tunarungu, siswa ABK tunarungu dengan siswa ABK lain, siswa ABK tunarungu dengan siswa reguler, siswa ABK tunarungu dengan guru siswa reguler, dan siswa ABK tunarungu dengan guru pendamping inklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi siswa ABK tunarungu dengan teman sekolahnya memiliki gaya berbeda-beda menyesuaikan dengan komunikan. Intensitas komunikasi dan kedekatan secara emosional sangat mempengaruhi pola komunikasi siswa ABK tunarungu. Pola komunikasi tersebut membuat siswa ABK tunarungu menjadi suatu kelompok mayarakat tutur yang berciri khas tersendiri dengan gaya berkomunikasinya. Penelitian ini menunjukkan interaksi yang sesungguhnya terjadi pada sekolah inklusif, dan cara bersikap saat berkomunikasi dengan siswa ABK khususnya siswa ABK tunarungu. Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, Pola Komunikasi, Sekolah Inklusif, ABK tunarungu

    Abstraction

    Research about patterns disability children (deaf) speech language with their peers at SDN Klampis Ngasem 1 / 246 Surabaya is using deskriptive qualitative methods. This theory is utilized interpersonal communication to know interaction betwen 3 students (deaf) from class 2A with their peers. Deskriptive qualitative is a method that try to analysis three life components including language, communication, and culture. Their activities can be identified by typical activity and communication component that creating that own activity. Speech lingual pattern which intended here communication pattern among ABK'S student deaf with ABK'S student deaf any other, ABK'S student deaf with ABK'S student any other, ABK'S student deaf with reguler's student, ABK'S student deaf by teacher reguler's student, and ABK'S student deaf by special tutor. This observation result points out that student communication pattern ABK deaf with their peers have different style that adjusted by communicants. Communication intensity and proximity is affecting deaf student’s communication pattern. That pattern of communication make ABK'S student deaf becomes a group of people in society that get special communication style compare with others people. This research point out interaction truthfully happens in inklusif's school, and knowing their bahavior in communication between disability students espcially deaf students. Keyword: Interpersonal Communication, Communication pattern, Inklusif's school, ABK’s deaf

Detail Jurnal