Detail Karya Ilmiah
-
MAINTENANCE RELATIONSHIP PASANGAN SUAMI-ISTRI NAHDLATUL ULAMA’ – MUHAMMADIYAH DI DESA MENTARAS, DUKUN, GRESIKPenulis : Dewi IrmawatiDosen Pembimbing I : Netty Dyah Kurniasari, S.Sos., M.Med.KomDosen Pembimbing II :Abstraksi
Pernikahan dengan latar belakang golongan ormas yang berbeda (NU dan Muhammadiyah) tidaklah mudah dibentuk, terutama dalam beberapa wilayah dengan anggota yang fanatik terhadap golongan. Perbedaan budaya yang terdapat pada pasangan suami istri NU dan Muhammadiyah, tentunya akan membutuhkan tingkat interaksi dan toleransi yang lebih dalam pemeliharaan hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang hubungan pernikahan beda ormas (NU-Muhammadiyah), memahami penggunaan perilaku pemeliharaan pasangan suami istri beda ormas (NU dan Muhammadiyah), serta usahanya dalam menyikapi konflik. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data berupa wawancara pada informan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, observasi, dan kajian dokumen. Hasi penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan interpersonal diawali dengan tahap perkenalan secara langsung, semi langsung, dan melalui perantara (perjodohan). Perilaku pemeliharaan yang dilakukan pasangan marital beda ormas di desa Mentaras, yakni toleransi, support, share activity, positivity, manajemen konflik, dan focus on self. Konflik seringkali berasal dari luar (bukan dari pasangan), dan tiap individu memiliki resolusi konflik yang berbeda-beda.
AbstractionMarital intercultural with different in mass organization (NU and Muhammadiyah) is not easy to form, especially in some areas where have fanatical groups. Cultural differences in couples NU and Muhammadiyah, course will require a high level of interaction and tolerance in relationship maintenance. The purpose of this study is to find out introduction of marital intercultural ingroup (NU-Muhammadiyah), to understand the maintenance behavior which applied by a couple of married in intercultural ingroup (NU dan Muhammadiyah) in marital intercultural who are they plait together, and the effort of conflict resolution. The study applies qualitative descriptive analysis, with data collecting methods by interviews with informants who are selected by using purposive sampling method, observation, and documentation. The result of this study shows that interpersonal relationship is begin with introduction phase in a direct manner, semi-direct, and by mediator (matchmaking). The maintenance behavior which used by marital intercultural ingroup in Mentaras village, are tolerance, support, share activity, positivity, conflict management, and focus on self. Conflict usually comes from outside (not from couple), and every individual have a differently conflict resolution.