Detail Karya Ilmiah

  • KOMUNIKASI KOERSIF PADA PERJODOHAN PEREMPUAN USIA DINI
    Penulis : NIngrati
    Dosen Pembimbing I : Dr. Yuliana Rakhmawati S.Sos., M.Si.
    Dosen Pembimbing II :
    Abstraksi

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi koersif yang terjadi pada perjoodohan perempuan usia dini. Metode yang digunakan adalah jenis penelitian studi kasus yang dilakukan di Desa Macajah, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan. Objek dari penelitian ini ialah teknik tindakan komunikasi koersif. Subjek penelitian ini ialah perempuan yang telah dinikahkan atau dijodohkan ketika usia muda dan orang tua yang menjodohkan anaknya. Metode pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan observasi. Teknik analis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat bias gender yang turut melatarbelakangi adanya praktik perjodohan yaitu stereotip terhadap perempuan dan juga budaya patriarki. Bentuk komunikasi koersif yang terjadi ialah berupa paksaan, ancaman seperti pelepasan tanggung jawab dalam pemilihan jodoh selanjutnya dan juga ancaman menghentikan pendidikan. Selain itu dalam kriteria pemilihan calon ialah meliputi tetangga dekat, hubungan keluarga dan juga orang yang sudah dikenal dan dinilai baik. Selain itu dalam kehidupan rumah tangga keluarga yang dijodohkan ialah banyak yang pada akhirnya menerima dan harmonis namun juga terdapat kemungkinan ketidakharmonisan dan berujung perpisahan. Kata kunci: Komunikasi Koersif, Perjodohan, Perempuaan. ?

    Abstraction

    This study aims to determine how the coercive communication that occurs in arrange merriage of early age woman. The method used is a case study conducted in the village of Macajah, District Tanjungbumi, Bangkalan. The object of this study is coercive communication actions techniques. Subjects of this study is that women who have been married or betrothed when a young age and parents who have matched their children. Methods of data collection was obtained from interviews and observation. Data analysis technique using data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study indicate that there is a gender bias that also lies behind the practice of arranged marriages are stereotypes against women and patriarchal culture. Coercive communication form occured is in the form of coercion, threats such as disclaimers in the selection of the next match and also a threat to stop education. Besides the criteria of candidate selection is a close neighbor, family relationships and also people who are well known and considered good. Besides in domestic life, a lot of family whose marriage is arranged finally accept and life ini harmony but also there is a possibility of disharmony with leadsto divorce. Keyword: Coersive Communication, Arrange Merriage, Woman.

Detail Jurnal