Detail Karya Ilmiah
-
INTERAKSI SIMBOLIS DALAM KOMUIKASI RITUAL PERNIKAHAN ADAT MADURA (Analisis Deskriptif Kualitatif dalam Komunikasi Ritual Pernikahan Adat Madura di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan)Penulis : Syaiful ArifinDosen Pembimbing I : Netty Dyah Kurniasari, S.Sos., M.Med.Kom.Dosen Pembimbing II :Dr. Yuliana Rahmawati, S.Sos., M.Si.Abstraksi
Tujuan dari penelitian adalah mengetahui bagaimana interaksi simbolis yang terjadi dalam sebuah tradisi pernikahan Adat Madura yang ada di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah. Salah satu aktivitas komunikasi pada pernikahan Adat Madura yaitu adanya berbagai simbol dalam prosesi pernikahannya. Subjek dari penelitian ini adalah simbol ben giben. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pertimbangan bahwa suatu peristiwa memiliki arti atau makna tertentu yang tidak dapat diungkapkan dengan angka atau secara kuantitatif. Tehnik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ben-giben diberikan dalam pernikahan adat masyarakat Madura di Desa Bilaporah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan merupakan sebuah pemberian di luar mahar, karena mahar yang diberikan kepada istri merupakan mahar yang diucapkan pada saat akad nikah. Ben-giben merupakan pemberian yang tidak bertentangan dengan syari’at dan juga tidak bersebrangan dengan asas pernikahan dalam Islam yakni asas suka rela. Karena berdasarkan data penelitian yang ditemukan tidak ada pihak yang merasa keberatan memberikan seserahan ini. Dengan demikian penyerahan ben-giben dapat dijalankan seterusnya oleh warga Desa Bilaporah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Kata Kunci : Aktivitas Komunikasi, Makna Simbol, Tradisi Ben Giben
AbstractionThe objective of the study was to find out how symbolic interaction took place in the Madurese Indigenous wedding tradition in Bilaporah Village, Socah Subdistrict, Bangkalan Regency. One of the communication activities at Madurese Indigenous wedding traditions is the presence of various symbols in the wedding procession. The subject of this study is Ben Giben symbol. The research method used in this study is qualitative descriptive analysis research method with consideration that an event has a specific meaning that cannot be expressed by number or quantitatively. The data validity technique used source triangulation and methods. The results showed that Ben Giben was given on Communication Madurese Indigenous Wedding Traditions in Bilaporah Village, Socah Subdistrict, Bangkalan Regency that was a provision outside the dowry, it is because the dowry that was given to wive is a dowry that was said by husband at the time of marriage contract. Ben Giben is awarding that does not conflict with the Shari’ah and also does not contradict with the principle of marriage in Islam, namely voluntary principles. Because based on the research data that was found there is no party who objected to giving this submission. Thus the surrender of Ben Giben can be carried out continously by the residents of Bilaporah Village, Socah Subdistrict, Bangkalan Regency. Keywords: Communication activities, Symbol meaning, Ben Giben Traditions.