Detail Karya Ilmiah
-
REPRESENTASI KONSEP POLIGAMI DALAM KUMPULAN ESSAY ISTRIKU SERIBU KARYA EMHA AINUN NAJIBPenulis : Mochammad Imron RosyidiDosen Pembimbing I : Netty Dyah Kurniasari, S.Sos., M.Med.Kom.Dosen Pembimbing II :-Abstraksi
Penelitian kali ini bertujuan untuk menujukan bagaimana konsep poligami direpresentasikan dalam teks kumpulan essai Isteriku Seribu karya Emha Ainun Najib. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana Teun A. Vandijk yakni analisis mulai dari Teks, Kognisi Sosial hingga Konteks Sosial. Level teks di mulai dengan menganalisis teks isteriku seribu sesuai dengan metode Teun. A Van Dijk. Selanjutnya untuk kognisi melalui wawancara dan Studi pustaka. Di level konteks sosial juga melalui studi pustaka. Hasil penelitian menununjukan bahwa, Teks ini merupakan sebuah wacana yang di buat oleh Cak Nun untuk menggambarkan konsep poligami menurut islam yang sebenarnya. Teks ini juga menggambarkan Bahwa poligami merupakan sebuah solusi sosial, dimana ada Cinta Horizontal dan Vertikal, ar-Rahman dan ar-Rahim. Teks ini juga merupakan kritik Cak Nun terhadap bias gender dalam catatan kaki Qur’an dan Terjemahan dan hukum poligami yang ada di indonesia.
AbstractionThis time the research aimed at demonstrating how the concept of polygamy is represented in a collection whose A Thousand Wife Emha Ainun Najib. This research using the method of the analysis of the discourse of Teun a. Vandijk starting form analysis of texts, Sosial Cognition to sosial context. Level text on start by analyzing the text my wife one thousand in accordance with methods of Teun. A. Van Dijk. Next to cognition through interviews and literature Study. In the context of the sosial level as well as through the study of the literature. Reseach results, Shows this text is a discourse that is made by Cak Nun to illustrate the concept of polygamy, according to islam. This text also describes That polygamy is a sosial solution, where are the Horizontal and vertical Love, ar-Rahman and ar-Rahim. This text is also a critique of Cak Nun against gender bias in the footnotes of the Qur'an and translations, as well law regarding polygamy in indonesia