Detail Karya Ilmiah
-
Konstruksi Sosial Ruwatan Massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Desa Pakuncen Kecamatan Patianrowo Kabupaten NganjukPenulis : Lutfiana Nur MDosen Pembimbing I : Bangun Sentosa. D. H, Ph.DDosen Pembimbing II :Abstraksi
Lutfiana Nur Maghfiroh. 12.05.211.0112. Program Studi Sosiologi. Konstruksi Sosial Ruwatan Massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Desa Pakuncen Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana konstruksi sosial ruwatan massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga bagi pemeluk agama Islam yang menjadi pesertanya. Disini akan dijelaskan dan digambarkan secara mendalam, terkait dengan masuknya budaya Jawa yakni ruwatan massal sebagai salah satu ajaran animisme, kedalam kelompok santri yaitu Pondok Pesantren, yang sumber kepercayaannya berdasarkan ajaran Islam. Sehingga pada prosesnya, terjadi konstruksi sosial pada masyarakat yang menjadi pesertanya, dengan menggunakan analisis dari teori konstruksi sosial Peter L. Berger, melalui tiga tahapan proses suatu konstruksi yaitu objektivikasi, internalisasi, dan eksternalisasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan sebuah pendekatan yaitu fenomenologi. Informan yang dipilih dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Sumber data penelitian didapatkan dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi penelitian. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta untuk teknik pemeriksaan keabsahan data meggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruwatan massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga sebagai penolak balak, telah terkonstruksi bagi para pesertanya, dilihat dengan teori Peter L. Berger bahwa masyarakat melalui tiga momen yang dialektis; Pertama objektivikasi, proses masuknya budaya Jawa kedalam kelompok santri sehingga muncul budaya baru yaitu ruwatan massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga, pentipifikasian masyarakat, dan pengaruh media sosialisasi. Kedua internalisasi, melibatkan subjektivitas individu, pemahaman masing-masing peserta ruwatan mengenai kegiatan ruwatan massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga yang berbeda-beda, kepercayaan terhadap ruwatan massal yang diikuti, serta pemaknaan terhadap simbol ruwatan. Ketiga eksternalisasi, yaitu sebelum munculnya objektivikasi ruwatan sebagai budaya baru, serta setelah terjadinya proses internalisasi, berkaitan dengan manfaat yang dirasakan oleh peserta ruwatan, yang berdampak pada meningkatnya jumlah peserta ruwatan massal di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga. Kata Kunci: Konstruksi Sosial, Ruwatan Massal, Pondok Pesantren Sunan Kalijaga.
AbstractionLutfiana Nur Maghfiroh. 12.05.211.0112. Sociology Study Program. Social construction on Mass Ritual of Ruwatan at Sunan Kalijaga Islamic Boarding House in Pakuncen Village, Patianrowo District, Nganjuk Regency. This research is aimed to recognize and describe how social construction on Ruwatan mass ritual at Sunan Kalijaga Islamic boarding house for Moslem as its participant. This research explains and describes deeply related to the entry of Java culture; that is Ruwatan, as one of animism theory into student Moslem’s group; that is Islamic boarding house, which the source of belief is according to Islam. As a result, there is social construction on its process in society as Ruwatan participant by using social construction theory of Peter L. Berger, through three steps of construction process; they are objectification, internalization, and externalization. The method of this research is descriptive qualitative by using phenomenology approach. The informants are chosen by using purpossive sampling technique. The source of data is obtained from primary data and secondary data. Data collection technique uses participative observation, semi-structured interview, and research documentation. Analysis data technique used Miles and Huberman’s technique which consists of three steps of analysis; they are data reduction, data display, and drawing conclusion. This research uses data sources triangulation to check the validity. The result of this research shows that mass ritual of Ruwatan at Sunan Kalijaga Islamic boarding house as penolak balak or bad-luck repellent, has been constructed by its participants, seen through Peter L. Berger theory that society passes three dialectic moments; first objectification, the entry process of Java culture into Moslem student’s group, so the new culture is appeared, that is mass ritual of Ruwatan at Sunan Kalijaga Islamic boarding house, society pentification, and the influence of social media. The second is internalization which involves individual subjectivity, the different comprehension from each participant related to mass ritual of Ruwatan activity at Sunan Kalijaga Islamic boarding house, the belief toward mass ritual of Ruwatan which is followed and the meaning toward Ruwatan symbol. The third is externalization, before the emerging of Ruwatan objectification as new culture, and after the internalization process, related to benefit obtained by Ruwatan participant which affects to the increasing amount of Ruwatan at Sunan Kalijaga Islamic boarding house. Keywords: Social Construction, Ruwatan Ritual, Sunan Kalijaga Islamic Boarding House