Detail Karya Ilmiah
-
Bahasa dan Masyarakat Madura Pendhalungan (Studi di Desa Kramat Mengare Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik/Penulis : Safa Athul ShofiaDosen Pembimbing I : Dr. subandri, M.SDosen Pembimbing II :Abstraksi
Safa ‘Athul Shofia NIM 12.05.211.00102, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini tentang Bahasa dan Masyarakat Madura Pendhalungan (Studi di DesaKramat Mengare Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik), dibawah bimbingan Drs. Subandri, MS. Penelitian ini didasari oleh bahasa Madura yang masih dipertahankan di masyarakat pendhalungan. Banyak penduduk di Gresik yang masih belum mengerti, bahwa di Gresik juga ada satu desa Pendhalungan. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa masyarakat pendhalungan hanya terdapat di daerah Tapal Kuda saja. Salah satu Desa yang memiliki kebiasaan yang unik yaitu Desa Kramat. Di Desa tersebut penduduknya menggunakan dua bahasa dalam melakukan aktifitas. Dua bahasa tersebut adalah bahasa Madura dan Jawa. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini memperoleh data lapangan dengan metode wawancara mendalam dan observasi terus terang. Wawancara mendalam ditujukan kepada informan yang dipilih berdasarkan kreteria informan. Data yang diperoleh dianalisa dan diperiksa menggunakan metode keabsahan data dengan triangulasi sumber. Untuk lebih valid, data yang diperoleh melalui wawancara akan dibandingkan dengan buku Desa dan argument dari petugas di Kecamatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahasa bagi masyarakat Desa Kramat jika dilihat dari sudut pandang masyarakat adalah sebagai suatu silaturahmi, kemudian masyarakat juga menjelaskan bahwa mengerti dua bahasa akan mempermudah mencari teman atau menyambung silaturahmi dengan sesamanya. fungsi bahasa juga diperoleh dari hasil interaksi sosial antara penduduk. Masyarakat Desa Kramat mempertahankan penggunaan bahasanya dengan melestariakan budaya Madura yang telah diajarkan oleh nenek moyangnya. Letak geografis. Desa Kramat Mengare yang bersebelahan dengan Selat Madura khususnya daerah Bangkalan juga menjadi alasan kenapa budaya Madura masih dilestarikan. Kata kunci: Pendhalungan, Interaksi Sosial.
AbstractionSafa ‘Athul Shofia NIM 12.05.211.00102, Department of Sociology, Faculty of Social science and humanities, Trunojoyo Madura University. This thesis about the meaning of language as identity in society Pendhalungan of Madura Ethnic (Study at Kramat Mengare Village, Subdistrict of Bungah, Gresik Regency), guided by Drs. Subandri, MS. This study is based on the meaning of Madura language which still maintained in Pendhalungan society. Majority of Gresik inhabitant is still not yet understand that in Gresik there was a Pendhalungan society. Some of them argued that Pendhalungan society is only in the Tapal Kuda region. One of Village which have an unique habit is Kramat Village. In those village, the society used two languages in their activity. The two languages are Madura language and Java. This study employed qualitative method with Ethnography approach. This study get data field with deepth interview method and Frankly observation. Detail interview is aimed to informant who have chosen based on informant criteria which have determined. Data obtained analysis and examined used validity data with Triangulation source. For more valid, the data which obtained from interview will compare with Village book and the district functionary statement. The results of this study show that the meaning of language for Kramat village society if use viewpoint of society is like a good relationship (silaturahmi), then society also explain that understanding of two languages will more easier to get friend or connect to the other. The meaning of language is also get from the result of social interaction between society. The Kramat village society defend their language identity with continue Madura culture which have learned by their ancestors, for example Jaran Kecak. The geographical location of Kramat village which side by side with Madura strain in particular in Bangkalan region is also become the reason why the Madura culture still defended. Keyword : Pendhalungan, social interaction.